Sunday, July 22, 2007

Bayi bisa membaca? Masa?!

Sabtu kemarin Balai Sarbini penuh dengan balon2 dan anak2 kecil. Ada apakah?? Ternyata lagi ada event "1000 Balita Indonesia Membaca". Acara ini diadakan 2 sesi. Sesi pertama memang dikhususkan untuk para ortu yang ingin ikut serta dalam pencapaian rekor muri "1000 orang bayi dan balita berkumpul", sembari mendapatkan ilmu mengenai gimana caranya biar bayi kita bisa membaca sedini mungkin. Sedangkan sesi kedua dengan tema yang sama, sebenarnya difokuskan buat ortu yang ga sempet datang pagi atau ga mo diribetkan dengan sikecilnya.

Pertama kali tau ada event ini dari radio Pesona. Saat itu talk shownya sedang membahas metode Glen Doman. Aku mikir siapa sih dia??
Ternyata dia itu orang yang sangat concern dengan dunia anak, khususnya anak yang menderita cacat otak. Saking cintanya, ia berusaha mencari cara gimana supaya para anak2 yang cacat otak itu bisa melakukan hal2 yang bisa membantu dirinya sendiri seperti berkomunikasi, kalau bisa sampai mampu membaca. Setelah melalui penelitian yang panjang, ia berkesimpulan anak2 yang cacat otak sebenarnya masih bisa ditolong dengan cara menstimulus otaknya secara berkala dengan mengenalkan kata2 tunggal terlebih dahulu. Ini berguna untuk mengenalkan huruf kepadanya dan ternyata BERHASIL. Banyak anak2 yang sejak lahir mengalami cacat otak mampu ditolong dengan metode Glenn Doman ini.

Nah, ngacu sama penelitian ini, dia merasa ada "suatu" hal yang unik dari otak setiap manusia. Karena sudah berhasil menggunakan metode ini terhadap anak2 yang cacat otak, dia yakin bahwa anak2 yang dilahirkan dengan otak yang sehat pasti bisa lebih maju pesat dalam berkomunikasi, khususnya dalam membaca. Makanya dia coba terapkan hal ini terhadap bayi dengan usia 3 bulan. Peralatan yang dpakai relatif sama, ia membuat flash card awal yang berupa potogan kertas besar yang berisi 1 kata. Dan dia buat kartu ini beberapa. Setelah selesai dia peragakan ke bayi tersebut, setiap hari dengan kata2 yang sama dan kata2 baru yang ditambah setiap harinya. Begitu terus sampai beberapa bulan. Setelah selesai, selanjutnya permainan kartu yang ditulis 2 kalimat dan begitu seterusnya sampai menggunakan flash card yang berisi kalimat utuh. Dan AJAIB, sang bayi sebelum umur 3 tahun bisa membaca buku anak2 yang isinya kalimat2 sederhana. Subhanallah...

Penelitian beliau membuktikan bahwa anak dari umur 0 bisa diajarkan membaca (dan berhitung). Konon setiap anak bisa diajarkan sampai
5 bahasa sekaligus disaat yang bersamaan. Tapi memang ada hal2 yang harus diingat dalam mengajari anak bayi membaca. Pertama, buatlah flash card dengan karton besar. Hanya 1 kata seperti "makan", huruf kecil semua dengan tinta warna merah. Kenapa begitu?
Karena saat itu bayi belum bisa membedakan huruf besar, kecil dan tanda baca. Harus merah, karena warna ini katanya lebih mengena diotak bayi. Cara membacanya pun jangan buru2 dan harus jelas pengucapannya. Pakai ekspresi lebih bagus karena sangat membantu. Dan jangan ajari bayi pengenalan huruf, karena dalam kata aja, sebenarnya mereka sudah mulai belajar huruf.

Kedua, setelah dirasa cukup. Mungkin anak tidak akan memperlihatkan ekspresi apa2. Itu wajar dan jangan keburu putus asa karena ga keliatan hasilnya. Tahap ini kita bisa membuat flash card yang isinya terdiri kalimat sederhana seperti "aku makan coklat". Lalu lanjutkan permainan ini dengan kalimat yang berubah ubah.

Setelah beberapa bulan, mulailah tahap ke-3, dimana bayi kita sudah bisa diajarkan flash card dengan kalimat utuh. Nah tahap inilah mereka secara langsung sudah diperkenalkan kalimat utuh, lengkap dengan huruf besar dan tanda baca seperti "Ibu marah karena aku makan coklat terus!". Pada tahap ini tulisan yang tadinya berwarna merah sudah dapat diganti dengan warna hitam.

Seminar ini selain diperagakan langsung antara anak dan ortu (eh, ada Sandrina ma Eep looo). Ibu Irene F. Mongkar sebagai pembicara yang juga pernah menerapkan kepada anaknya "Dea" (dan BERHASIL) merasa punya kewajiban untuk menyebarkan "berita baik" ini. Dan aku juga ga mau kalah dengan meneruskannya :D.

12 comments:

  1. wah wah... hebat.. *sambil mikir mau beli apa bikin flash card sendiri..*

    ReplyDelete
  2. ooh, jadi metode yang selama ini aku pake untuk ngajarin Kayla baca -sehingga dia bisa fasih membaca buku Inggris dan Indonesia sejak usia 2 tahun (videonya bisa diliat disini)- itu namanya Glen Doman, ya? wah, malah nggak ngeh.  btw, metode Glen Doman secara detail juga bisa dibaca disini dan disini, De! semoga bermanfaat ...

    ReplyDelete
  3. eh tapi ini kalo gak salah udah ga boleh lagi deh di luar sono .. karena terlalu memaksa anak untuk bisa baca di usia dini (dini banget malah) juga bisa membuat anak menjadi lebih cepat bosan .. padahal di usia dini tsb adalah masa2nya untuk bermain dan bermain ..

    ReplyDelete
  4. ini tulisan lengkapnya tentang Glen Doman :

    Sebelum buang-buang uang Rp 300.000, mending baca dulu tulisan Mbak
    Adi di http://rasti812.multiply.com/journal/item/36

    "Glenn Doman - Neuro Patterning method ini sudah dinyatakan Fraud
    dari tahun 1999 dan tahun 2001 sudah masuk dalam fraud listnya NCAHF
    (National Council Against Health Fraud) http://www.ncahf.org/nl/2001/7-8.html
    (baca bagian judul :Pseudoscientific Psychological Therapies Scrutinized)."

    Saya pribadi dapat undangan untuk menghadiri acara di Sarbini tapi saya tolak secara halus dikarenakan pernah membaca artikel di multiplynya mbak Adi.

    Selamat menyimak :)

    -dinar-
    Lapak.info

    ReplyDelete
  5. di jerman juga tidak disarankan mengajarkan anak belajar membaca dan menulis pada usia dini. Di TK tidak diajarkan membaca/menulis, melainkan bermain dan melakukan kegiatan mandiri (misal pakai baju sendiri, makan sendiri, memasang sepatu sendiri). Malah kalau anak TK sudah bisa membaca, orang tuanya bisa dimarahi sama gurunya.

    ReplyDelete
  6. Hehehe... aku mending beli. Emang mahal sih, cuma takut kecapean bikinnya jadi keburu males buat ngajarinnya. Kalo beli, emang sih mahal, cuma menurutku kalo kita dah keluar uang untuk sesuatu, pasti mau ga mau, males ga males pasti dilakuin juga karena pasti treatmennya beda kalo bikin sendiri.

    ReplyDelete
  7. Makasih yaa mba :).

    Terus terang, aku juga ga pernah tau metode ini sebelum denger diradio Pesona kemarin itu. Dan kalo aku baru inget kalo kakakku yang pertama secara ga sengaja juga pernah ngelakuin hal yang sama (ga tau dapet inspirasi darimana tu kakak soalnya dia ga suka ngapdet hal2 kaya gini. Dan mau tau hasilnya, bener loo anaknya bisa baca diusia yang kurang dari 2 tahun. Hebattt!

    ReplyDelete
  8. Oh iya?? Aku baru tau kalo ga boleh.

    Aku setuju banget kalo dunia anak adalah dunia bermain. Tapi menurutku ga ada salahnya kok kalo kita mau memperkenalkan (bukan mengajarkan dengan memaksa loo) huruf sedini mungkin? Mungkin caranya kali yang salah, dengan cara memaksa. Kalo itu mah aku juga ga setuju.

    ReplyDelete
  9. Kenapa ga ikut? Khan bisa ketemuan hehehe ;D.

    ReplyDelete
  10. Gitu yaa... Mungkin karena di Jerman ga usah takut jadi bego karena fasilitasnya banyak dan gratis. Jadi kalo tertinggal pun masih bisa nyusul dengan fasilitas2 yang ada. dan mungkin juga karena orang2 tua (pertinggi2) di Jerman baru sadar karena masa mudanya dipake buat neliti dan belajar banyak hal, makanya mereka merasa masa mudanya hilang atau anak2 mudanya ga banyak lagi hal yang bisa dikejar, secara tekhnologinya dah maju banget :D.

    ReplyDelete
  11. Saya baru membeli kit Glenn Doman ini dan tercerahkan karena ibu Irene Mongkar. Banyak orang sekeliling skeptis, tapi saya jalan terus. Saya percaya, proses akan lebih bermakna dari sekadara hasil. Dan proses mengajarkan anak saya yang masih berusia 4 bulan, saya pikir tidak ada salahnya. Toh inti Glenn Doman ini, anak jangan dipaksa. Kalau dia sedang tidak mood, yang jangan dipaksakan. Bisa atau tidaknya dia membaca (nantinya) buat saya nomor 2. Thanks for sharing this info

    ReplyDelete
  12. Bener mba, aku juga setuju diluar dari pendapat miring tentang metode ini, hal yang paling penting adalah jangan pernah memaksa, buatlah metode ini seperti bermain.

    Makasih yaa mba sudah mampir :).

    ReplyDelete