Sunday, July 15, 2007

DRAFT








style="BACKGROUND-POSITION: 0px 0px; FONT-SIZE: 12pt; MARGIN: 5px 10px 10px; FONT-FAMILY: Arial"
bgColor=#ffffff background="" scroll=yes ORGYPOS="0">
 

----- Original Message -----


Sent: Tuesday, July 10, 2007 2:29 PM

Subject: Ketawa Dulu...








style="FONT-SIZE: 12pt; CURSOR: auto; FONT-FAMILY: Arial" width="100%">
 

  

>
***************************************************************

> Bihun dan Indomie

>

> Bihun sangat iri hati terhadap Indomie.

> Setiap kali bertemu di supermarket mereka tidak

> pernah bertegur sapa, bahkan Bihun sering mengolok-olok Indomie
di

> depan

> umum, "Dasar kribo jelek hiiih, mentang-mentang kuning &
gemuk aja

> orang-orang lebih suka sama dia, nggak tau malu."

>

> Hari-hari berlalu dengan semakin menumpuknya rasa kebencian.
Indomie

> tetap adem ayem, tidak peduli Bihun mau bilang apa.

> Pikir Indomie, "Kafilah menggonggong, gue berlalu aah..."

> Suatu hari di supermarket muncul barang baru bernama Spaghetti.
Saking

>

> tidak kuat menahan emosi, Bihun berlari dari raknya

> dan memukuli kepala Spaghetti sambil berteriak, "Jangan kira
gue

> enggak ngenalin elu ya !!

> Meskipun di-bonding begitu, gue tetep tau elu si kribo jelek itu
!!!"

>

>

> LETAK

> Dodo sepulang dari sekolah bercerita pada babenya yang

> nggak pernah sekolah "Be..tadi aye dimarahin ama pak
guru."

> "Emang loe salah ape Do.."

> "Tadi aye kagak bisa jawab pertanyaan pak guru."

> "Emang loe ditanye ape..?"

> "Pak guru tanye..dimana letaknya Washington.."

> "Mangkenye Do..laen kali kalo' loe ngeletakin sesuatu

> jangan ampe lupe letaknye."

>

>

> Kucing

> Budi pada dasarnya tidak menyukai kucing. Ia semakin benci
ketika

> istrinya memelihara seekor kucing. Budi merasa istrinya jadi
lebih

> perhatian pada kucingnya daripada dirinya. Suatu hari Budi
memutuskan

> untuk membuang kucing tersebut secara diam- diam.

> Ketika istrinya sedang mandi, ia pamit pergi keluar sebentar
dan

> dibawanya si kucing.

>

> Ketika Budi bermobil sekitar 10 km dari rumah, ia pun
membuangkucing

> tersebut. Anehnya ketika ia sampai di rumah, si kucing sudah ada
di

> sana.

> Budi heran campur berang. Sore harinya ia pergi lagi.

> Kali ini si kucing dibuangnya lebih jauh lagi. Namun tetap
saja,

> sesampainya di rumah, kucing istrinya tersebut telah ber ada di
sana.

> Budi

> berusaha membuangnya lebih jauh lagi, lebih jauh lagi, tapi
tetap Saja

> si kucing kembali ke rumah mendahului dirinya. Suatu hari ia
tidak

> saja membawa si kucing pergi jauh, tapi juga berputar-putar
dulu. Budi

> belok kanan,

> belok kiri, belok kanan,belok kanan lagi, berputar-putar
sebelum

> akhirnya membuang kucing yang dibawanya. Beberapa jam kemudian
ia

> menelepon istrinya.

> "Tik, kucingmu ada di rumah?" tanya Budi.

> "Ada, kenapa? Tumben nanya si Manis segala," jawab istrinya
agak

> heran. "Panggil dia Tik, aku mau tanya arah pulang.

> Aku kesasar....!"

>

>

> Masalah Pendengaran

>

> JERI pergi ke dokter mengeluh tentang istrinya yang sudah
hilang

> pendengaran. "Seberapa burukkah pendengarannya?" tanya
dokter.

> "Entahlah, Dok. Yang jelas saya mesti harus berteriak kalau
bicara

> dengannya." "Oke, cobalah anjuran saya. Berdiri sekitar 6
meter

> darinya,

> lalu katakan sesuatu. Kalau dia tak bisa mendengarmu, berdirila
h

> lebih dekat

> darinya,lalu katakan yang Anda katakan tadi. Kalau dia belum
juga

> mendengar, teruslah mendekat. Dengan begitu saya akan tahu
berapa

> jarak maksimal pendengarannya."

> Maka, Jeri pulang ke rumah dan mendapati istrinya sedang memasak
di

> dapur. Dari jarak 6 meter ia berteriak, "Makan apa kita malam
ini?"

> Tak ada

> jawaban. Lalu ia mendekat lagi, berhenti di jarak 5 meter
dan

> menanyakan

> hal yang sama.

> Juga tak terdengar jawaban. Begitu juga pada jarak 3
meter.

> Akhirnya, ia berdiri di samping istrinya. "Makan apa kita malam
ini?"

> katanya setengah berteriak.Istrinya berbalik menghadap
Jeri,

> memelototinya, dan berteriak: "Untuk keempat kalinya kubilang:
KAMBING

>

> GULING!"

>

>

> Pisau Lipat

>

> Kejadian ini terjadi pada suatu hari di tengah hutan, ketika
diadakan

> pendidikan dasar untuk para pencinta alam. Seorang
senior(instruktur)

> menemukan sebuah pisau lipat yang tergeletak di atas tanah.
Menurut

> ketentuan y ang berlaku selama pendidikan dasar, barang siapa
yang

> meninggalkan sesuatu selama perjalanan harus dihukum.Senior
tersebut

> dengan segera mengambil pisau lipat tadi dan bermaksud untuk
menghukum

>

> siswa pendidikan dasar yang telah lalai meninggalkan pisau
lipatnya.

>

> Setelah para siswa berkumpul semua, sang senior dengan nada
berwibawa

> berkata, "Siapa yang merasa kehilangan pisau lipat di
tengah

> perjalanan tadi?"

> Tak ada satu pesertapun yang berani menjawab.

> Kemudian sang senior menambahkan, "Hayo cepat? saya sebenarnya
sudah

> tahu siapa pemilik pisau lipat ini karena namanya terukir
disitu. Tapi

> saya

> ingin kejujuran kalian untuk mengaku!"

> Masih tidak ada jawaban dari peserta.

> "Karena tidak ada yang dengan jujur mau mengakui kesalahannya
maka

> saya akan panggil namanya !!!"

> Peserta masih saja diam.

> Akhirnya sang senior habis kesabarannya, diambilnya pisau lipat
tadi

> kemudian dengan lantang dia berkata, "Stain... maju ke
depan!"

> Para siswa saling melirik kalau-kalau ada yang maju ke
depan.

> Karena tidak ada yang maju ke depan si senior berkata

> lagi, "Saya panggil sekali lagi yang bernama STAINLESS STEEL
untuk

> maju ke depan !!!"

> Kodok, Kura-kura dan kaki seribu

>

> Ada tiga friends, satunya kura2..satu lagi kodok..terus satunya
lagi

> uler

> kaki seribu. Suatu hari kura2 mengundang dua temennya kerumahnya
buat

> pesta kecil2an. So.. mereka bertiga bikin pesta kecil di rumah
kura2.

> Setelah

> asyik ngobrol, makan, minum and lain-lain...si kodok berkata
:

> "Eh..dari

> tadi kayaknya ada yang kurang ya..elu pada ngerasa gak..Oh iya
kita

> kok gak

> ngerokok ya..pantesan mulut asem banget nih.."

>

> Kura2:"iya ya..sorry gue lupa nggak nyediain rokok...kalo gitu
lu beli

> aje

> deh 'Dok..warungnya deket khan..!"

>

> Kodok:"Lho koq gue sih.. khan tuan rumahn ya elu 'Ra.."

>

> Kura2:"iya sih.. tapi khan gue jalannya lambat. kalo elu khan
bisa

> cepet..!!"

>

> Kodok:"Ah.. nggak bisa gitu donk!!..lagian kalo soal
cepet..pasti si

> uler

> kaki seribu lebih cepet dari gue..kakinya aja ada
seribu!!!"

>

> Kura2: "Oh iya ya.. Elu aja deh yang pergi..uler Kaki
seribu.."

>

> Uler K.1000: "koq jadi gue sih.."

>

> Kodok : "Udah ..nggak apa-apa..elu aja..buruan.."

>

> Akhirnya si Uler K.1000 pergi juga untuk membeli rokok.

>

> Si Kodok dan Kura2 nungguin sambil ngegosipin artis-artis lokal.
Lima

> menit

> menunggu...si Uler K.1000 belum dateng juga...10 menit..20

> menit...satu

> jam...dan ternyata sampe tiga jam Uler K.1000 gak nongol2
juga.

>

> Kodok: "Kooq Uler K.1000 nggak pulang2 ya..?"

>

> Kura2: "Iya nih..gue jadi kuatir..kita susulin aja yuk,
Dok...!"

>

> Kodok: "ayuk deh..!"

>

> Tapi pas si kura2 buka pintu...ternyata uler K.1000 udah ada di
depan

> pintu.

>

> Kura2: "Nah ni dia..!"

>

> Kodok: "Iya nih dari tadi ditungguin juga...mana rokoknya. mulut
gue

> udah

> asem banget nih..?!"

>

> Uler K.1000: "Boro2 rokok...jalan aja belom..!!"

>

> Kodok: " Haah belom jalan ...emangnya dari tadi ngapain
aja...?

>

> Uler K.1000: "Yeeeeeeeee..elu nggak liat nih...gue lagi
PAKE

> SEPATU!!!???????

>

 






align=middle>
id=IncrediStamp>href="http://www.incredimail.com/index.asp?id=409&lang=9">hspace=0 src="cid:016e01c7c755$5058e860$c6080a0a@ADe" align=baseline
border=0>

No comments:

Post a Comment