style="FONT-SIZE: 12pt; CURSOR: auto; FONT-FAMILY: Arial" width="100%"> > *************************************************************** > Bihun dan Indomie > > Bihun sangat iri hati terhadap Indomie. > Setiap kali bertemu di supermarket mereka tidak > pernah bertegur sapa, bahkan Bihun sering mengolok-olok Indomie di > depan > umum, "Dasar kribo jelek hiiih, mentang-mentang kuning & gemuk aja > orang-orang lebih suka sama dia, nggak tau malu." > > Hari-hari berlalu dengan semakin menumpuknya rasa kebencian. Indomie > tetap adem ayem, tidak peduli Bihun mau bilang apa. > Pikir Indomie, "Kafilah menggonggong, gue berlalu aah..." > Suatu hari di supermarket muncul barang baru bernama Spaghetti. Saking > > tidak kuat menahan emosi, Bihun berlari dari raknya > dan memukuli kepala Spaghetti sambil berteriak, "Jangan kira gue > enggak ngenalin elu ya !! > Meskipun di-bonding begitu, gue tetep tau elu si kribo jelek itu !!!" > > > LETAK > Dodo sepulang dari sekolah bercerita pada babenya yang > nggak pernah sekolah "Be..tadi aye dimarahin ama pak guru." > "Emang loe salah ape Do.." > "Tadi aye kagak bisa jawab pertanyaan pak guru." > "Emang loe ditanye ape..?" > "Pak guru tanye..dimana letaknya Washington.." > "Mangkenye Do..laen kali kalo' loe ngeletakin sesuatu > jangan ampe lupe letaknye." > > > Kucing > Budi pada dasarnya tidak menyukai kucing. Ia semakin benci ketika > istrinya memelihara seekor kucing. Budi merasa istrinya jadi lebih > perhatian pada kucingnya daripada dirinya. Suatu hari Budi memutuskan > untuk membuang kucing tersebut secara diam- diam. > Ketika istrinya sedang mandi, ia pamit pergi keluar sebentar dan > dibawanya si kucing. > > Ketika Budi bermobil sekitar 10 km dari rumah, ia pun membuangkucing > tersebut. Anehnya ketika ia sampai di rumah, si kucing sudah ada di > sana. > Budi heran campur berang. Sore harinya ia pergi lagi. > Kali ini si kucing dibuangnya lebih jauh lagi. Namun tetap saja, > sesampainya di rumah, kucing istrinya tersebut telah ber ada di sana. > Budi > berusaha membuangnya lebih jauh lagi, lebih jauh lagi, tapi tetap Saja > si kucing kembali ke rumah mendahului dirinya. Suatu hari ia tidak > saja membawa si kucing pergi jauh, tapi juga berputar-putar dulu. Budi > belok kanan, > belok kiri, belok kanan,belok kanan lagi, berputar-putar sebelum > akhirnya membuang kucing yang dibawanya. Beberapa jam kemudian ia > menelepon istrinya. > "Tik, kucingmu ada di rumah?" tanya Budi. > "Ada, kenapa? Tumben nanya si Manis segala," jawab istrinya agak > heran. "Panggil dia Tik, aku mau tanya arah pulang. > Aku kesasar....!" > > > Masalah Pendengaran > > JERI pergi ke dokter mengeluh tentang istrinya yang sudah hilang > pendengaran. "Seberapa burukkah pendengarannya?" tanya dokter. > "Entahlah, Dok. Yang jelas saya mesti harus berteriak kalau bicara > dengannya." "Oke, cobalah anjuran saya. Berdiri sekitar 6 meter > darinya, > lalu katakan sesuatu. Kalau dia tak bisa mendengarmu, berdirila h > lebih dekat > darinya,lalu katakan yang Anda katakan tadi. Kalau dia belum juga > mendengar, teruslah mendekat. Dengan begitu saya akan tahu berapa > jarak maksimal pendengarannya." > Maka, Jeri pulang ke rumah dan mendapati istrinya sedang memasak di > dapur. Dari jarak 6 meter ia berteriak, "Makan apa kita malam ini?" > Tak ada > jawaban. Lalu ia mendekat lagi, berhenti di jarak 5 meter dan > menanyakan > hal yang sama. > Juga tak terdengar jawaban. Begitu juga pada jarak 3 meter. > Akhirnya, ia berdiri di samping istrinya. "Makan apa kita malam ini?" > katanya setengah berteriak.Istrinya berbalik menghadap Jeri, > memelototinya, dan berteriak: "Untuk keempat kalinya kubilang: KAMBING > > GULING!" > > > Pisau Lipat > > Kejadian ini terjadi pada suatu hari di tengah hutan, ketika diadakan > pendidikan dasar untuk para pencinta alam. Seorang senior(instruktur) > menemukan sebuah pisau lipat yang tergeletak di atas tanah. Menurut > ketentuan y ang berlaku selama pendidikan dasar, barang siapa yang > meninggalkan sesuatu selama perjalanan harus dihukum.Senior tersebut > dengan segera mengambil pisau lipat tadi dan bermaksud untuk menghukum > > siswa pendidikan dasar yang telah lalai meninggalkan pisau lipatnya. > > Setelah para siswa berkumpul semua, sang senior dengan nada berwibawa > berkata, "Siapa yang merasa kehilangan pisau lipat di tengah > perjalanan tadi?" > Tak ada satu pesertapun yang berani menjawab. > Kemudian sang senior menambahkan, "Hayo cepat? saya sebenarnya sudah > tahu siapa pemilik pisau lipat ini karena namanya terukir disitu. Tapi > saya > ingin kejujuran kalian untuk mengaku!" > Masih tidak ada jawaban dari peserta. > "Karena tidak ada yang dengan jujur mau mengakui kesalahannya maka > saya akan panggil namanya !!!" > Peserta masih saja diam. > Akhirnya sang senior habis kesabarannya, diambilnya pisau lipat tadi > kemudian dengan lantang dia berkata, "Stain... maju ke depan!" > Para siswa saling melirik kalau-kalau ada yang maju ke depan. > Karena tidak ada yang maju ke depan si senior berkata > lagi, "Saya panggil sekali lagi yang bernama STAINLESS STEEL untuk > maju ke depan !!!" > Kodok, Kura-kura dan kaki seribu > > Ada tiga friends, satunya kura2..satu lagi kodok..terus satunya lagi > uler > kaki seribu. Suatu hari kura2 mengundang dua temennya kerumahnya buat > pesta kecil2an. So.. mereka bertiga bikin pesta kecil di rumah kura2. > Setelah > asyik ngobrol, makan, minum and lain-lain...si kodok berkata : > "Eh..dari > tadi kayaknya ada yang kurang ya..elu pada ngerasa gak..Oh iya kita > kok gak > ngerokok ya..pantesan mulut asem banget nih.." > > Kura2:"iya ya..sorry gue lupa nggak nyediain rokok...kalo gitu lu beli > aje > deh 'Dok..warungnya deket khan..!" > > Kodok:"Lho koq gue sih.. khan tuan rumahn ya elu 'Ra.." > > Kura2:"iya sih.. tapi khan gue jalannya lambat. kalo elu khan bisa > cepet..!!" > > Kodok:"Ah.. nggak bisa gitu donk!!..lagian kalo soal cepet..pasti si > uler > kaki seribu lebih cepet dari gue..kakinya aja ada seribu!!!" > > Kura2: "Oh iya ya.. Elu aja deh yang pergi..uler Kaki seribu.." > > Uler K.1000: "koq jadi gue sih.." > > Kodok : "Udah ..nggak apa-apa..elu aja..buruan.." > > Akhirnya si Uler K.1000 pergi juga untuk membeli rokok. > > Si Kodok dan Kura2 nungguin sambil ngegosipin artis-artis lokal. Lima > menit > menunggu...si Uler K.1000 belum dateng juga...10 menit..20 > menit...satu > jam...dan ternyata sampe tiga jam Uler K.1000 gak nongol2 juga. > > Kodok: "Kooq Uler K.1000 nggak pulang2 ya..?" > > Kura2: "Iya nih..gue jadi kuatir..kita susulin aja yuk, Dok...!" > > Kodok: "ayuk deh..!" > > Tapi pas si kura2 buka pintu...ternyata uler K.1000 udah ada di depan > pintu. > > Kura2: "Nah ni dia..!" > > Kodok: "Iya nih dari tadi ditungguin juga...mana rokoknya. mulut gue > udah > asem banget nih..?!" > > Uler K.1000: "Boro2 rokok...jalan aja belom..!!" > > Kodok: " Haah belom jalan ...emangnya dari tadi ngapain aja...? > > Uler K.1000: "Yeeeeeeeee..elu nggak liat nih...gue lagi PAKE > SEPATU!!!??????? > |