Wednesday, July 25, 2007

Aa makasih yaa :x

Kejadiannya sebenarnya minggu kemarin tapi ada 2 gara2 nih sehingga belum bisa diceritain. Yang atu gara2 dulunya ga bisa online terus dan yang satu lagi ga bisa2 nyoba pas dikantor, jadi ga nulis2 deh karena niat pertamanya mo nulis di kantor hehehe... norak yaa :D. Binggung?! Jadi ceritanya gini... Gara2 istrinya ga bisa sering2 online, dan kalo pas bisa online dirumah, jadi rebutan ma suaminya yang mo kerja, maka minggu kemarin istrinya ini dibeliin satu perangkat internet dari Indosat M2. Aahh... senangnyaaaa :).

Bentuknya yang mungil dan menurut kami yang dah nyoba beberapa hari ini terasa super cepat banget (dan sepertinya irit). Sebenarnya Aa beliin ini biar bisa aku pake dirumah dan pas aku dikantor karena aku ga bisa online, cuma dapat imel doang dari mereka. Oh iya, sebenarnya dia dah punya yang hanya bisa dipake dilaptopnya aja. Aku ga tau namanya apa, yang pasti chipnya CDMA dari IM3. Kalo dibanding2in sih kayanya lebih bagus si M2 broadband ini deh koneksi dan iritnya. Cuma buat Aa mah ga banyak ngaruh. Dia khan bisa online dikantor, jadi benda itu memang hanya dipakai kalo lagi ga dikantor.

Sayangnya dari kemarin pas aku bawa dan nyoba2 dikantor, ga bisa2. Duh kenapa yaa?? Padahal pas instal sukses, settingannya pun bener. Sampe2 aku nelponin CS-nya berulang kali saking penasaran kenapa ga bisa konek dan mereka juga binggung kenapa ga bisa, padahal pas dicek jaringannya ada, ga fail. Dirumah ga pernah bermasalah sama sekali sampai detik ini. Hmm... niat bisa online sepanjang hari belum bisa sepenuhnya dilakukan.

Tapi aku bersyukur banget dengan hadiah ini. Muaaahh, makasih yaa suami :x.

Lab gilaa!!!

Hari ini aku ijin. Sekarang aku lagi di coffee shop nungguin Aa. Dia ikut2an ijin buat nemenin aku periksa lab.

Huuh!!! Aku lagi kesel neeh!!! Aku khan mesti meriksa beberapa lab, antara lain Radiologi, pup dan darah yang bermacam2 itu. Sebenarnya, sidokter hanya nyaranin ada satu kertas yang berisi beberapa pemeriksaan yang HARUS ke Cipto, yang lainnya kaya ronsen ma pemeriksaan darah yang lain boleh dimana2. Jadilah aku ke Cipto jam 10 pagi tadi. Disana niatnya aku sih kalo budgetnya cukup mo diborong disitu semua, biar ga harus bolak-balik ke lab lain. Ngabisin waktu! Dan alhamdulillah diluar dugaanku, uang aku bawa lebih dari cukup :).

Pertama, aku ke Radiologi. Aku jadi model disitu. Hehehe... model buat tulang belakang, kaki dan tangan. Dan ga seperti dugaanku sebelumnya, ternyata prosesnya cepet banget dan hasilnya kurang lebih sejaman. Hebattt!!! Ga nyangka Cipto bisa gini. Biayanya sekitar 150rb-an untuk difoto sebanyak itu.

Kedua, aku kebagian Reumatology dilantai 4. Disitu aku diambil darah untuk beberapa pemeriksaan. Karena darah, hasilnya ga bisa hari ini. Besok dah bisa diambil dan cepet pula, ga pake ngantri. Biayanya sekitar 90rb-an.

Selanjutnya, aku mesti meriksa darah ma pup di ruang lab lain. Karena cash masih lebih dari cukup. Aku ngerasa ga usah nyari lab lain deh. Ngabisin waktu. Daftar lah aku ke lab umum tersebut. Ternyata biayanya hanya sekitar 160rb-an. Alhamdulillah duit masih banyak buat meriksa yang lain. Aku yang tadinya mo daftar jadi ga jadi, lantaran harus bisa pup dulu. Aku yang hari ini ga kepengen pup, jadi ngundurin diri. "Yaah udah, kita jalan2 dulu ntar kita periksa dilab lain yaa", kata Aa.

Lalu, kita jalan dan makan siang. Wah, dah diisi nih. Seharusnya aku dah bisa pup :D. Ahh... tapi ternyata aku belum mau pup juga, duuuh gimana niiy. Akhirnya kita sepakat buat ke-2 tempat lab besar diseputaran Salemba-Matraman. Aku fikir, kalo harganya ga jauh2 amat, mungkin aku besok pulang kantor mo mampir aja jadi ga perlu ijin lagi.

Lab pertama, aku ke Prodia. Lumayan banyak yang ngantri. Ga lama, aku dapat giliran nanya. Dan tau berapa harga yang musti aku bayar kalo mo priksa disana?! Kurang lebih sekitar 500rb. YA, LIMA RATUS RIBU untuk 160rb yang mesti aku bayar kalo tadi meriksanya dicipto. Aku heran dong! Gillaaa!!! Mahalnya ga tanggung2. Aku iseng nanya lagi untuk harga yang musti aku keluarkan untuk cek darah yang aku priksa tadi di Rematologi. Dan hasilnya, sama aja, sekitar 300rb-an. Duuhh, Gustiii... Ampun!! :(.

Aku keluar lab dan ngasih tau ke Aa yang nunggu dimobil. Dia kaget juga seperti aku. Gimana ga?! Lah bedanya hampir berapa berapa kali kelipatannya. Karena penasaran, mampir lagi dong kita ke Pramita. Yang ini kita ga terlalu kaget, karena bedanya ga jauh beda. Murahan dia dikiiitttt :p.

Dan akhirnya kita sepakat, kalo ada periksa lab lagi mendingan di Cipto aja. Biarin deh harus ijin2, lagipula ga worthed lah kalo uangnya dibuat meriksa satu hal padahal sisanya masih bisa dipake buat meriksa yang lain di Cipto.

Asli! Aku syok ma harganya. "Mungkin periksa disitu dapet hadiah kali De" kata Aa  :p.


Sunday, July 22, 2007

Bayi bisa membaca? Masa?!

Sabtu kemarin Balai Sarbini penuh dengan balon2 dan anak2 kecil. Ada apakah?? Ternyata lagi ada event "1000 Balita Indonesia Membaca". Acara ini diadakan 2 sesi. Sesi pertama memang dikhususkan untuk para ortu yang ingin ikut serta dalam pencapaian rekor muri "1000 orang bayi dan balita berkumpul", sembari mendapatkan ilmu mengenai gimana caranya biar bayi kita bisa membaca sedini mungkin. Sedangkan sesi kedua dengan tema yang sama, sebenarnya difokuskan buat ortu yang ga sempet datang pagi atau ga mo diribetkan dengan sikecilnya.

Pertama kali tau ada event ini dari radio Pesona. Saat itu talk shownya sedang membahas metode Glen Doman. Aku mikir siapa sih dia??
Ternyata dia itu orang yang sangat concern dengan dunia anak, khususnya anak yang menderita cacat otak. Saking cintanya, ia berusaha mencari cara gimana supaya para anak2 yang cacat otak itu bisa melakukan hal2 yang bisa membantu dirinya sendiri seperti berkomunikasi, kalau bisa sampai mampu membaca. Setelah melalui penelitian yang panjang, ia berkesimpulan anak2 yang cacat otak sebenarnya masih bisa ditolong dengan cara menstimulus otaknya secara berkala dengan mengenalkan kata2 tunggal terlebih dahulu. Ini berguna untuk mengenalkan huruf kepadanya dan ternyata BERHASIL. Banyak anak2 yang sejak lahir mengalami cacat otak mampu ditolong dengan metode Glenn Doman ini.

Nah, ngacu sama penelitian ini, dia merasa ada "suatu" hal yang unik dari otak setiap manusia. Karena sudah berhasil menggunakan metode ini terhadap anak2 yang cacat otak, dia yakin bahwa anak2 yang dilahirkan dengan otak yang sehat pasti bisa lebih maju pesat dalam berkomunikasi, khususnya dalam membaca. Makanya dia coba terapkan hal ini terhadap bayi dengan usia 3 bulan. Peralatan yang dpakai relatif sama, ia membuat flash card awal yang berupa potogan kertas besar yang berisi 1 kata. Dan dia buat kartu ini beberapa. Setelah selesai dia peragakan ke bayi tersebut, setiap hari dengan kata2 yang sama dan kata2 baru yang ditambah setiap harinya. Begitu terus sampai beberapa bulan. Setelah selesai, selanjutnya permainan kartu yang ditulis 2 kalimat dan begitu seterusnya sampai menggunakan flash card yang berisi kalimat utuh. Dan AJAIB, sang bayi sebelum umur 3 tahun bisa membaca buku anak2 yang isinya kalimat2 sederhana. Subhanallah...

Penelitian beliau membuktikan bahwa anak dari umur 0 bisa diajarkan membaca (dan berhitung). Konon setiap anak bisa diajarkan sampai
5 bahasa sekaligus disaat yang bersamaan. Tapi memang ada hal2 yang harus diingat dalam mengajari anak bayi membaca. Pertama, buatlah flash card dengan karton besar. Hanya 1 kata seperti "makan", huruf kecil semua dengan tinta warna merah. Kenapa begitu?
Karena saat itu bayi belum bisa membedakan huruf besar, kecil dan tanda baca. Harus merah, karena warna ini katanya lebih mengena diotak bayi. Cara membacanya pun jangan buru2 dan harus jelas pengucapannya. Pakai ekspresi lebih bagus karena sangat membantu. Dan jangan ajari bayi pengenalan huruf, karena dalam kata aja, sebenarnya mereka sudah mulai belajar huruf.

Kedua, setelah dirasa cukup. Mungkin anak tidak akan memperlihatkan ekspresi apa2. Itu wajar dan jangan keburu putus asa karena ga keliatan hasilnya. Tahap ini kita bisa membuat flash card yang isinya terdiri kalimat sederhana seperti "aku makan coklat". Lalu lanjutkan permainan ini dengan kalimat yang berubah ubah.

Setelah beberapa bulan, mulailah tahap ke-3, dimana bayi kita sudah bisa diajarkan flash card dengan kalimat utuh. Nah tahap inilah mereka secara langsung sudah diperkenalkan kalimat utuh, lengkap dengan huruf besar dan tanda baca seperti "Ibu marah karena aku makan coklat terus!". Pada tahap ini tulisan yang tadinya berwarna merah sudah dapat diganti dengan warna hitam.

Seminar ini selain diperagakan langsung antara anak dan ortu (eh, ada Sandrina ma Eep looo). Ibu Irene F. Mongkar sebagai pembicara yang juga pernah menerapkan kepada anaknya "Dea" (dan BERHASIL) merasa punya kewajiban untuk menyebarkan "berita baik" ini. Dan aku juga ga mau kalah dengan meneruskannya :D.

Thursday, July 19, 2007

Cangkir yang cantik


Sepasang kakek dan nenek pergi belanja di sebuah toko suvenir untuk mencari hadiah buat cucu mereka. Kemudian mata mereka tertuju kepada sebuah cangkir yang cantik. "Lihat cangkir itu!" kata si nenek kepada suaminya. "Kau benar, inilah cangkir tercantik yang pernah aku lihat," ujar si kakek.

Saat mereka mendekati cangkir itu, tiba-tiba cangkir yang dimaksud berbicara. "Terima kasih untuk perhatiannya, perlu diketahui bahwa aku dulunya tidak cantik. Sebelum menjadi cangkir yang dikagumi, aku hanyalah seonggok tanah liat yang tidak berguna. Namun suatu hari ada seorang pengrajin dengan tangannya yang kotor melempar aku ke sebuah roda berputar. Kemudian ia mulai memutar-mutar aku hingga aku merasa pusing." "Stop! Stop!" Aku berteriak. Tetapi orang itu berkata "Belum!" lalu ia mulai menyodok dan meninjuku berulang-ulang. "Stop! Stop!" teriakku lagi. Tapi orang ini masih saja meninjuku, tanpa menghiraukan teriakanku. Bahkan lebih buruk lagi ia memasukkan aku ke dalam perapian. "Panas! Panas!" teriakku dengan keras. "Stop! Cukup!!" teriakku lagi. Tapi orang ini berkata "Belum!"

Akhirnya ia mengangkat aku dari perapian itu dan membiarkan aku sampai dingin. Aku pikir, selesailah penderitaanku. Oh ternyata belum. Setelah dingin aku diberikan kepada seorang wanita muda dan dan ia mulai mewarnai aku. Asapnya begitu memualkan. "Stop! Stop!" Aku berteriak. Wanita itu berkata "Belum!" Lalu ia memberikan aku kepada seorang pria dan ia memasukkan aku lagi ke perapian yang lebih panas dari sebelumnya. "Tolong! Hentikan penyiksaan ini!" Sambil menangis aku berteriak sekuat-kuatnya. Tapi orang ini tidak peduli dengan teriakanku. Ia terus membakarku.

Setelah puas "menyiksaku" kini aku dibiarkan dingin. Setelah benar-benar dingin, seorang wanita cantik mengangkatku dan menempatkan aku dekat kaca. Aku melihat diriku. Aku terkejut sekali. Aku hampir tidak percaya, karena di hadapanku berdiri sebuah cangkir yang
begitu cantik. Semua kesakitan dan penderitaanku yang lalu menjadi sirna tatkala kulihat diriku.



Renungan :
Seperti inilah Tuhan membentuk kita. Pada saat Tuhan membentuk kita, tidaklah menyenangkan. Sakit, penuh penderitaan, dan banyak air mata. Tetapi inilah satu-satunya cara bagi-Nya untuk mengubah kita supaya menjadi cantik dan memancarkan kemuliaan-Nya. Anggaplah ini sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai cobaan, sebab ujian bisa menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang supaya kita menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan
suatu apapun."

Sedang menghadapi ujian hidup?! Jangan kecil hati karena Dia sedang membentukmu. Bentukan-bentukan ini memang menyakitkan tetapi setelah semua proses itu selesai, kamu akan melihat betapa cantiknya Tuhan membentukmu...


Source : Unknow

Kejadian seram di Parang Tritis Jogja

Karena terlalu asik memotret sunset, seorang photografer baru menyadari bahwa dia sudah tersesat dan ditinggal pergi oleh rombongannya. Dan tanpa diduga, hujanpun turun dengan derasnya. Sang Fotografer berguman kesal : "Dasar sial!! Udah tersesat, gelap, ujan lagi...." Namun akhirnya timbul harapan... di ujung jalan dia melihat lampu mobil perlahan-lahan mendekat. Dengan sigap ia melambaikan tangannya meminta tumpangan. Ketika mobil mendekat, sang fotografer langsung meloncat dan duduk di dalam mobil.

Baru beberapa detik mobil berjalan, dia kaget luar biasa karena baru menyadari kalau mobil tidak ada yang mengemudikan. Meskipun pucat pasi ketakutan, sang fotografer tetap bertahan di dalam mobil sambil terus berdoa...... Mobil berjalan perlahan sekali, dan
sepertinya akan menabrak pohon dan masuk jurang. Tiba-tiba dari arah samping mobil muncul sebuah tangan dan mengendalikan jalannya setir mobil......... Hal tersebut terus terjadi berulang-ulang.

Akhirnya, ketika mobil mendekat sebuah warung kopi, sang fotografer bergegas turun dan memesan secangkir kopi. Sambil menggigil dan menangis terisak-isak, fotografer menceritakan kejadian seram yang baru saja dia alami. Setelah selesai bercerita, dia jatuh pingsan karena kelelahan dan ngerinya menahan rasa takut. Mendadak,....... tiba-tiba muncul dua orang berpakaian kotor dan basah kuyup masuk ke dalam warung kopi dan melihat sang fotografer yang sedang pingsan. Spontan salah satu dari mereka berkata..., "TUH DIA SI KAMPRET YANG NUMPANG MOBIL WAKTU KITA DORONG!!!" Hehehehe :p.

Source : Unknow

Sekotak Holland Bakery hari ini

Setiap tanggal2 tertentu dikantorku diberikan sekotak besar Holland Bakery dan sekardus Indomie. Umumnya ini terjadi setiap sebelum liburan natal dan seperti hari ini, tanggal 19 Juli. Ada apa dengan hari ini??? Hari ini genap 4 tahun meninggalnya Pak Ang alias Almarhum Angsono Budhiardjo. Ada yang kenal, mungkin banyak juga yang tidak. Beliau ga lain adalah Orang besar dari berdirinya perusahaan bernama ASABA yang sekarang dah berkembang luas dan beberapanya dibangkrutin oleh sang menantu yang menjadi orang paling dicari karena perbuatannya menghilangkan nyawa mertua sekaligus orang yang berjasa dalam hidupnya selama ini.

Aku, terus terang belum pernah bertemu dan bekerjasama langsung biarpun aku kerja disalah satu anak perusahaannya karena aku masuk setelah beliau tiada. Banyak yang bilang beliau adalah sosok yang baik, rendah hati dan penolong bagi banyak orang serta figur ayah, suami dan pimpinan yang baik sehingga mengena bagi hati setiap orang yang mengenalnya. Setiap kali ada cerita mengenai beliau pasti hanya kebaikan dan kebaikan, tapi tetap hati ini ngenes. Ngenes karena apa yang terjadi dengannya...



Wednesday, July 18, 2007

Do you spell on me??


Kalo ga...
Kenapa ga bisa lepas?
Kenapa ga bisa benci?
Kenapa ga bisa lupa?
Kenapa ga bisa ga peduli?

Obrolan pagi ini


Beberapa hari yang lalu, aku dapat kabar yang kurang menyenangkan kalo temenku "Eka" mengalami musibah, anaknya divonis kanker darah. Mana dia lagi hamil tua lagi. Kasian aja aku ngedengernya. Sontak aku kaget karena ga nyangka kalo "Sultan" (nama anaknya) bisa kena penyakit itu. Ga nyangkanya karena secara fisik dia sehat banget, malah ga pernah sakit berat katanya. Badannya bongsor dari umurnya, badannya juga besar. Harusnya dia naek kelas 2 SD sekarang. Pagi ini aku baru sempet ketemu dia. Kita jarang ketemu karena dia ruangannya dilantai 3 dan dia sering keluar juga sebagai sales Cash Register-nya Casio. Biarpun jarang ketemu tapi lumayan akrab ngobrol disela2 acaranya ketemuan klien.

Pagi ini aku baru bisa ketemuan ma. Kliennya datang, jadi dianya ga musti keluar. Aku berusaha sehati2 mungkin nanyanya karena kata temen2 dilantai 3 akhir2 ini dia sering nangis dikantor. Duh, ga enak banget khan keadaannya. Aku berusaha ngasih semangat biar dia kuat ngadapin 2 moment besar (Sultan dan si-Bayi). Dia bilang dah kedua dokter hasilnya sama. Anaknya ngedrop terus dan dokter nyaranin untuk diambil sumsum tulang belakangnya. Huhuhu... serem amat! Aku ngedengerinnya ga tega :(. Karena saran dari banyak orang sama akibat yang bakal terjadi kalo itu dijalani yaitu mengalami kelumpuhan, dia dan suami sepakat untuk tidak melakukan tindakan tersebut. Sekarang mereka sedang mencoba jalan alternatif. Katanya sih dah seminggu ini Sultan-nya dah mo makan biarpun
masih lemas. Dia dah pasrah dengan ngandelin alternatif aja. Karena dia ga mo ngelakuin hal lain yang menurutnya bakal memperparah sakitnya. Kalo ternyata diambilpun kayanya dia dah pasrah... Btw, aku baru tau kalo kanker darah harus diambil sumsum tulang belakangnya dan bukan cuci darah.

Aku yang tadinya mo nyaranin ngambil opini lain karena takut diagnosanya salah, jadi ga jadi. Abiss, orang2 sekelilingnya dah nyeritain hal yang buruk2 dari pengobatan dokter untuk penyakit tersebut. Duh, kenapa sih orang2 gitu, bukan malah meneguhkan dan menenangkan perasaannya saat ini?! Padahal yang diperlukan saat ini adalah rasa kepercayaan diri biar kuat untuk ngadepin semua ini, bukannya malah diceritain hal yang serem2. Aku sedih, tapi mo ngomongpun kayanya dah percuma. Keyakinan dia akan pengobatan alternatif dan "pasrah kalo diambil" bikin aku yang tadinya semangat mo nyariin dokter dan info2 lewat internet jadi ciut.

Semoga Eka kuat menghadapi ini semua. Mudah2an juga bulan depan dia bisa menghadapi kelahiran anak keduanya dengan lancar dan sehat.

Amiinnn...

Foto : Eka dan temen2 kantor beberapa bulan lalu.

Tuesday, July 17, 2007

CINTA & SAYANG


Satu hari CINTA & SAYANG berjalan dalam kampung.

Tiba-tiba CINTA terjatuh dalam telaga...
Kenapa??
Karena CINTA itu buta...

Lalu SAYANG pun ikut terjun dalam telaga...
Kenapa??
Karena... SAYANG akan buat apa saja demi CINTA !!

Di dalam telaga CINTA hilang...
Kenapa??
Karena... CINTA itu halus, mudah hilang kalau tak dijaga, sukar dicari apa lagi dalam telaga yang gelap...

Sedangkan SAYANG masih tetap mencari-cari dimana CINTA & terus menunggu...
Kenapa??
Karena... SAYANG itu sejati & akan kekal sebagai sesuatu yang setia


Source : Unknow

Berdoa dimulai...

Besok, eh..dah pagi yaa.. Sore ini Indonesia main lawan Korea. Aku yang ga biasa2nya suka bola jadi nunggu2 dan harap2 cemas. Mana sore nanti dikantor ada pelatihan lagi! Pengen pulang cepet... :(. Bisa ijin ga yaa (tuh dibela2in, bukan aku bangettt khan). Oh iya, tema baju besok hijau-putih. Sayang aku musti pake seragam, kalo ga lucu juga kali yaa pake warna yang sama hehehe :D.

Aku berharap kita bisa menang. Mana si-Samsul Bahri (kalo salah mohon koreksi) dikeluarin karena ga disiplin, sering ngabur2an dan kemarin ngilang seharian, ga ada dikamar hotel dimana seharusnya para pemain menginap. NAh lo kemana yaa?? Jangan2 memanfaatkan waktu liburan di Jakarta. Duh, ada2 aja :(.

Diberita malem ini aja, setiap pindah channel, diberita diliatin gimana semangat dan bersatunya kita aja bikin aku merinding. Sebelnya, tadi ada berita (RCTI kalo ga salah saking pindah2 saluran) para pendukung kita yang ga kebagian tiket, marah, dan ngambek dengan berganti haluan menjadi pendukung Korea. Gambar mereka yang ngegrombol marah dan meneriakan yel-yel "Hidup Korea" dilihatkan. Iiiiyghh, males banget khan!! Aku berdoa semoga kita bisa mengalahkan Korea dan bisa ikutan di perempat final. Amiiinnn...

Dah yaa, aku mo bobo. Sweet dream Ade :)

Aku kini...


Aku lumba-lumba
Aku kucing
Cacing kepanasan aku kini

Aku mujair
Juga kelinci
Melompat-lompat lalu bersembunyi

Aku kura-kura
Juga kancil
Terkadang keras
Lalu lembut seperti buih

Aku kumbang
Aku merpati
Aku berganti seperti musim

Aku beruang
Berguling-guling

Entah apa aku kini



Monday, July 16, 2007

Luruskan niat


Ada saatnya kamu begitu senangnya melakukan sesuatu. Padahal mungkin sesuatu
itu ga ada artinya bagimu dan tidak pula membawa banyak manfaat bagimu. Tapi
karena ada suatu hal kamu dengan rela melakukannya. Tapi setelah hal itu ga
ada, apa yang akan kamu lakukan?? Akankah kamu masih tetap bersemangat
melakukannya? Atau malah sebaliknya ngerasa ga ada "penyemangat" bagi apa2
yang kamu lakukan saat ini.

Duh, Gusti... Istighfar..

Sunday, July 15, 2007

DRAFT








style="BACKGROUND-POSITION: 0px 0px; FONT-SIZE: 12pt; MARGIN: 5px 10px 10px; FONT-FAMILY: Arial"
bgColor=#ffffff background="" scroll=yes ORGYPOS="0">
 

----- Original Message -----


Sent: Tuesday, July 10, 2007 2:29 PM

Subject: Ketawa Dulu...








style="FONT-SIZE: 12pt; CURSOR: auto; FONT-FAMILY: Arial" width="100%">
 

  

>
***************************************************************

> Bihun dan Indomie

>

> Bihun sangat iri hati terhadap Indomie.

> Setiap kali bertemu di supermarket mereka tidak

> pernah bertegur sapa, bahkan Bihun sering mengolok-olok Indomie
di

> depan

> umum, "Dasar kribo jelek hiiih, mentang-mentang kuning &
gemuk aja

> orang-orang lebih suka sama dia, nggak tau malu."

>

> Hari-hari berlalu dengan semakin menumpuknya rasa kebencian.
Indomie

> tetap adem ayem, tidak peduli Bihun mau bilang apa.

> Pikir Indomie, "Kafilah menggonggong, gue berlalu aah..."

> Suatu hari di supermarket muncul barang baru bernama Spaghetti.
Saking

>

> tidak kuat menahan emosi, Bihun berlari dari raknya

> dan memukuli kepala Spaghetti sambil berteriak, "Jangan kira
gue

> enggak ngenalin elu ya !!

> Meskipun di-bonding begitu, gue tetep tau elu si kribo jelek itu
!!!"

>

>

> LETAK

> Dodo sepulang dari sekolah bercerita pada babenya yang

> nggak pernah sekolah "Be..tadi aye dimarahin ama pak
guru."

> "Emang loe salah ape Do.."

> "Tadi aye kagak bisa jawab pertanyaan pak guru."

> "Emang loe ditanye ape..?"

> "Pak guru tanye..dimana letaknya Washington.."

> "Mangkenye Do..laen kali kalo' loe ngeletakin sesuatu

> jangan ampe lupe letaknye."

>

>

> Kucing

> Budi pada dasarnya tidak menyukai kucing. Ia semakin benci
ketika

> istrinya memelihara seekor kucing. Budi merasa istrinya jadi
lebih

> perhatian pada kucingnya daripada dirinya. Suatu hari Budi
memutuskan

> untuk membuang kucing tersebut secara diam- diam.

> Ketika istrinya sedang mandi, ia pamit pergi keluar sebentar
dan

> dibawanya si kucing.

>

> Ketika Budi bermobil sekitar 10 km dari rumah, ia pun
membuangkucing

> tersebut. Anehnya ketika ia sampai di rumah, si kucing sudah ada
di

> sana.

> Budi heran campur berang. Sore harinya ia pergi lagi.

> Kali ini si kucing dibuangnya lebih jauh lagi. Namun tetap
saja,

> sesampainya di rumah, kucing istrinya tersebut telah ber ada di
sana.

> Budi

> berusaha membuangnya lebih jauh lagi, lebih jauh lagi, tapi
tetap Saja

> si kucing kembali ke rumah mendahului dirinya. Suatu hari ia
tidak

> saja membawa si kucing pergi jauh, tapi juga berputar-putar
dulu. Budi

> belok kanan,

> belok kiri, belok kanan,belok kanan lagi, berputar-putar
sebelum

> akhirnya membuang kucing yang dibawanya. Beberapa jam kemudian
ia

> menelepon istrinya.

> "Tik, kucingmu ada di rumah?" tanya Budi.

> "Ada, kenapa? Tumben nanya si Manis segala," jawab istrinya
agak

> heran. "Panggil dia Tik, aku mau tanya arah pulang.

> Aku kesasar....!"

>

>

> Masalah Pendengaran

>

> JERI pergi ke dokter mengeluh tentang istrinya yang sudah
hilang

> pendengaran. "Seberapa burukkah pendengarannya?" tanya
dokter.

> "Entahlah, Dok. Yang jelas saya mesti harus berteriak kalau
bicara

> dengannya." "Oke, cobalah anjuran saya. Berdiri sekitar 6
meter

> darinya,

> lalu katakan sesuatu. Kalau dia tak bisa mendengarmu, berdirila
h

> lebih dekat

> darinya,lalu katakan yang Anda katakan tadi. Kalau dia belum
juga

> mendengar, teruslah mendekat. Dengan begitu saya akan tahu
berapa

> jarak maksimal pendengarannya."

> Maka, Jeri pulang ke rumah dan mendapati istrinya sedang memasak
di

> dapur. Dari jarak 6 meter ia berteriak, "Makan apa kita malam
ini?"

> Tak ada

> jawaban. Lalu ia mendekat lagi, berhenti di jarak 5 meter
dan

> menanyakan

> hal yang sama.

> Juga tak terdengar jawaban. Begitu juga pada jarak 3
meter.

> Akhirnya, ia berdiri di samping istrinya. "Makan apa kita malam
ini?"

> katanya setengah berteriak.Istrinya berbalik menghadap
Jeri,

> memelototinya, dan berteriak: "Untuk keempat kalinya kubilang:
KAMBING

>

> GULING!"

>

>

> Pisau Lipat

>

> Kejadian ini terjadi pada suatu hari di tengah hutan, ketika
diadakan

> pendidikan dasar untuk para pencinta alam. Seorang
senior(instruktur)

> menemukan sebuah pisau lipat yang tergeletak di atas tanah.
Menurut

> ketentuan y ang berlaku selama pendidikan dasar, barang siapa
yang

> meninggalkan sesuatu selama perjalanan harus dihukum.Senior
tersebut

> dengan segera mengambil pisau lipat tadi dan bermaksud untuk
menghukum

>

> siswa pendidikan dasar yang telah lalai meninggalkan pisau
lipatnya.

>

> Setelah para siswa berkumpul semua, sang senior dengan nada
berwibawa

> berkata, "Siapa yang merasa kehilangan pisau lipat di
tengah

> perjalanan tadi?"

> Tak ada satu pesertapun yang berani menjawab.

> Kemudian sang senior menambahkan, "Hayo cepat? saya sebenarnya
sudah

> tahu siapa pemilik pisau lipat ini karena namanya terukir
disitu. Tapi

> saya

> ingin kejujuran kalian untuk mengaku!"

> Masih tidak ada jawaban dari peserta.

> "Karena tidak ada yang dengan jujur mau mengakui kesalahannya
maka

> saya akan panggil namanya !!!"

> Peserta masih saja diam.

> Akhirnya sang senior habis kesabarannya, diambilnya pisau lipat
tadi

> kemudian dengan lantang dia berkata, "Stain... maju ke
depan!"

> Para siswa saling melirik kalau-kalau ada yang maju ke
depan.

> Karena tidak ada yang maju ke depan si senior berkata

> lagi, "Saya panggil sekali lagi yang bernama STAINLESS STEEL
untuk

> maju ke depan !!!"

> Kodok, Kura-kura dan kaki seribu

>

> Ada tiga friends, satunya kura2..satu lagi kodok..terus satunya
lagi

> uler

> kaki seribu. Suatu hari kura2 mengundang dua temennya kerumahnya
buat

> pesta kecil2an. So.. mereka bertiga bikin pesta kecil di rumah
kura2.

> Setelah

> asyik ngobrol, makan, minum and lain-lain...si kodok berkata
:

> "Eh..dari

> tadi kayaknya ada yang kurang ya..elu pada ngerasa gak..Oh iya
kita

> kok gak

> ngerokok ya..pantesan mulut asem banget nih.."

>

> Kura2:"iya ya..sorry gue lupa nggak nyediain rokok...kalo gitu
lu beli

> aje

> deh 'Dok..warungnya deket khan..!"

>

> Kodok:"Lho koq gue sih.. khan tuan rumahn ya elu 'Ra.."

>

> Kura2:"iya sih.. tapi khan gue jalannya lambat. kalo elu khan
bisa

> cepet..!!"

>

> Kodok:"Ah.. nggak bisa gitu donk!!..lagian kalo soal
cepet..pasti si

> uler

> kaki seribu lebih cepet dari gue..kakinya aja ada
seribu!!!"

>

> Kura2: "Oh iya ya.. Elu aja deh yang pergi..uler Kaki
seribu.."

>

> Uler K.1000: "koq jadi gue sih.."

>

> Kodok : "Udah ..nggak apa-apa..elu aja..buruan.."

>

> Akhirnya si Uler K.1000 pergi juga untuk membeli rokok.

>

> Si Kodok dan Kura2 nungguin sambil ngegosipin artis-artis lokal.
Lima

> menit

> menunggu...si Uler K.1000 belum dateng juga...10 menit..20

> menit...satu

> jam...dan ternyata sampe tiga jam Uler K.1000 gak nongol2
juga.

>

> Kodok: "Kooq Uler K.1000 nggak pulang2 ya..?"

>

> Kura2: "Iya nih..gue jadi kuatir..kita susulin aja yuk,
Dok...!"

>

> Kodok: "ayuk deh..!"

>

> Tapi pas si kura2 buka pintu...ternyata uler K.1000 udah ada di
depan

> pintu.

>

> Kura2: "Nah ni dia..!"

>

> Kodok: "Iya nih dari tadi ditungguin juga...mana rokoknya. mulut
gue

> udah

> asem banget nih..?!"

>

> Uler K.1000: "Boro2 rokok...jalan aja belom..!!"

>

> Kodok: " Haah belom jalan ...emangnya dari tadi ngapain
aja...?

>

> Uler K.1000: "Yeeeeeeeee..elu nggak liat nih...gue lagi
PAKE

> SEPATU!!!???????

>

 






align=middle>
id=IncrediStamp>href="http://www.incredimail.com/index.asp?id=409&lang=9">hspace=0 src="cid:016e01c7c755$5058e860$c6080a0a@ADe" align=baseline
border=0>

Wednesday, July 11, 2007

Debu jadi permata? Tapi kasian ahh...


Manusia Berasal dari Debu, Menjadi Debu... Lalu Jadi Permata
       
Salah satu permata produksi LifeGem yang dibuat dari abu hasil kremasi. Banyak orang sering menyebut orang-orang (atau bahkan binatang) yang dikasihinya sebagai permata hati. Kini hal tersebut menjadi kenyataan setelah teknologi mampu mengubah abu hasil kremasi menjadi permata. "Hanya butuh 225 gram abu dari jasad seseorang (atau binatang) yang dikasihi menjadi permata," kata Dean VandenBiesen, wakil presiden LifeGem, perusahaan yang mengubah abu menjadi permata. Dikatakan VandenBiesen, abu kremasi memiliki cukup karbon untuk membuat 20 butir permata, dan masih tersisa beberapa gram lagi untuk dijadikan hiasan di sekitarnya. Tapi sejauh ini, tidak ada yang minta pembuatan lebih dari 11 permata dari sisa orang yang dicintai.
        
LifeGem menggunakan oven super panas untuk mengubah abu menjadi grafit. Grafit itu kemudian diberi tekanan tinggi sehingga berubah menjadi permata-permata berwarna biru dan kuning yang harganya mencapai 2.700 hingga 20.000 dollar AS (27 juta hingga 200 juta). Kebanyakan orang kemudian menjadikan permata-permata itu sebagai cincin atau liontin untuk mengenang orang terdekat atau binatang peliharaan mereka. "Memang tidak setiap orang tertarik," kata VandenBiesen. "Tapi mereka yang melakukannya mengaku menjadi merasa menjadi lebih dekat dengan orang yang telah meninggal."

Penasaran, bener ato ga?! Klik disini.
       

Babak baru


Kalo diitung2 kira2 udah 4 tahun lebih aku nyari2 jawaban ada apa dengan
tubuhku ini. Keluhan awal, aku ngerasa sakit yang amat sangat dilengan
kanan. Aku cuma ngurut2 sama sedikit dipukul2 biar enakan, tapi aku ga
kedokter lantaran dianggap belum perlu dan nganggep sakit biasa. Nah, pas
lutut dan kelingkingku bengkak, aku ngerasa dah harus ke dokter. Gimana ga?!
Aku sampe terpincang2 gara2 bengkak dilutut kananku. Adikku yang mantan
perawat nyuruh langsung ke spesialis saraf aja, jadi ga usah dioper2 dan aku
nurut. Aku ke RS. Cengkareng ditangani oleh dr. Karel. Lalu aku disuruh
fisioterapi. Sampe beberapa kali tapi ga terlalu membantu karena
ilang-timbul.

Aku masih bisa beraktifitas seperti biasa biarpun kalo lagi timbul gejala2
tersebut jadi ngeganggu juga. Lalu aku pindah dokter ke RS. Agung,
Manggarai. Ini juga karena ga sengaja. Tadinya aku kedokter umum di UGD
karena si-dokternya ngerasa keluhanku bukan bidangnya, karena dah spesifik
tanpa lama (dan tanpa dia periksa), dia buru2 ngoper aku ke spesialis
penyakit dalam (internis). Mulai hari itu aku ditanggani penuh oleh dr.
Nanang Sukmana.

Selama ditangani oleh beliau, yaaa... gitu deh penyakitnya ilang-timbul
juga. Kalo pas minum obat rada mendingan abis itu ada lagi. Alhamdulillah
beliau baik banget, kooperatif dan sabar, serasa "Ayah" banget. Tapi yang
ngebinggungin beliau serasa ngira2 aku sebenarnya kenapa. Mulai dari
diperiksa gigi, takut2 nyeri sendinya karena ada gigi yang bolong tapi
ternyata ga papa sampe diperiksa lupus karena menyangkut sama sariawanku
yang dah aku alamin dari kecil. Hasil pemeriksaan lupus pertama,
alhamdulillah negatif. Kalo diitung2 banyak juga diagnosisnya, dari mulai
athritis, otoimun, lupus dan terakhir tendonitis. Mungkin karena gejala2nya
ga jelas kali yaa, "bunglon" ngarah kepenyakit apa, kadang gejala itu ga ada
sama sekali. Akhirnya setelah sekian lama ga membaik, malah anggota tubuh
sebelah kiri ikut2an nyeri dan sakit, aku disuruh fisioterapi lagi. Sempet
males, tapi aku jalanin juga.

Aku ngambil terapi pagi. Pagi disini, bener2 pagi sekitar jam 6an. Ini
lantaran orang kepercayaannya si-dokter nanganin pasien pagi. Aku nurut aja,
karena aku percaya penuh ama beliau. Aku ditanggani oleh mba Amah,
fisioterapis RS. Agung. Dia lumayan baik, buktinya aku yang mustinya
dicharge banyak karena banyak banget yang harus dikerjain sampe dikorting
ama dia. Duh, alhamdulillah banget. Biaya agak berkurang. Tapi ngambekannya
yang ga nahan. Kalo kita telat dateng bisa2 dia ngedumen selama terapi.
Makanya kalo udah gitu aku diem aja biar dia ga tambah ngedumel ato aku
arahin pembicaraan biar dia lupa ngambeknya :p.

Saat terapi ke 8, mba Amah ngerasa dah cukup karena dia ngeliat kondisiku
yang ga ada perubahannya. Dia bilang kemungkinan2 yang bakal terjadi. Tapi
aku ga mo dengerin gitu aja. Dia bilang aku ngarah ke "Multiple Sklerosis"
ngeliat dari gejala yang serupa dengan pasien yang baru aja ditanganin
terapinya. Aku ga mo percaya gitu aja. Aku cari informasi di internet.
Memang ada beberapa hal yang mirip tapi banyak juga yang ga sama. Saat itu
juga aku langsung dikonsul lagi ke dr. Nanang. Nah, sabtu kemarin itulah
beliau ngerasa sudah saatnya aku dirujuk kedokter spesialis lain biar
tuntas. Aku dirujuk ke RS. PGI Cikini ke dr. Yoga. spesialis Reumatologi.
Jadi aku langsung menuju ke RS. Cikini. Tapi ternyata sidokter praktek hanya
hari selasa, kamis dan jum'at jam 3-5 sore.

Selasa kemarin aku ijin pulang jam 2, sampe cikini jam setengah 3. Aku
daftar udah urutan ke 31 alias terakhir. Sebenarnya susternya ga mo nerima
daftaran lagi. Tapi setelah aku ceritain aku baru dan rujukan dari RS lain,
makanya dibolehin karena mendesak. Aku disuruh pulang dulu karena bisa lama
banget kalo nunggu dan bener aja pas balik kesana malemnya sekitar jam 7
kurang. Ternyata antrian masih banyak. Fiiuuuh... untung ga maksa nunggu.

Jam 9an akhirnya masuk juga. Untungnya dah makan malem dulu dan ditemenin
Aa. Oh iya, aku paling seneng kalo pas kontrol sama Aa. Bukan hanya karena
nyaman, tapi karena dia bisa inget2 apa2 yang tadi diomongin oleh dokter dan
kalo ada pertanyaan2 yang aku lupa tanya ato sebaliknya jadi bisa nimpalin.
Jadi ga ngerasa kecolongan aja. Pantesan aja giliran perpasien lama, soalnya
sidokter bener2 pendengar yang baik, malahan dia nanya urutan kenapa aku
sakit seperti begini. Sayangnya aku rada teledor dengan ga pernah nyatet
apa2 yang pernah diperiksa dan obat2 apa yang pernah dikasih, jadi dia ga
musti meriksa dari awal lagi. Duh, ngeliat cara dia nanya, cara dia
ngedengerin, cara dia jawab dan menjelaskan banyak hal bikin aku ngerasa
cocok sama ni dokter. Mudah2an aja aku bisa sembuh pas dia tanganin.
Amiinn...

Pulangnya, ga hanya obat2an aja yang mesti aku tebus tapi banyak juga
bagian2 yang harus diperiksa mulai dari ronsen++, cek darah++ sekalian
fesesnya. Duh, binggung, mana ga ada cash lagi. Hmm... ada yang tau ga lab
murah dan lengkap tapi bisa pake kartu?? Butuh banget infonya.

Btw, doain aku baik2 aja yaa. Makasih :).

Tuesday, July 10, 2007

Tergantung gimana cara kamu berfikir!


Jejak Sepatu di karpet... Sebuah kisah nyata.


Ada seorang ibu rumah tangga yang memiliki 4 anak laki-laki. Urusan belanja,
cucian, makan, kebersihan & kerapihan rumah dapat ditanganinya dengan baik.
Rumah tampak selalu rapih, bersih & teratur dan suami serta anak-anaknya
sangat menghargai pengabdiannya itu. Cuma ada satu masalah, ibu yg pembersih
ini sangat tidak suka kalau karpet di rumahnya kotor. Ia bisa meledak dan
marah berkepanjangan hanya gara-gara melihat jejak sepatu di atas karpet,
dan suasana tidak enak akan berlangsung
seharian. Padahal, dengan 4 anak laki-laki di rumah, hal ini mudah sekali
terjadi terjadi dan menyiksanya.

Atas saran keluarganya, ia pergi menemui seorang psikolog bernama Virginia
Satir, dan menceritakan masalahnya. Setelah mendengarkan cerita sang ibu
dengan penuh perhatian, Virginia Satir tersenyum & berkata kepada sang ibu :
"Ibu harap tutup mata ibu dan bayangkan apa yang akan saya katakan". Ibu itu
kemudian menutup matanya. "Bayangkan rumah ibu yang rapih dan karpet ibu
yang bersih mengembang, tak ternoda, tanpa kotoran, tanpa jejak sepatu,
bagaimana perasaan ibu?" Sambil tetap menutup mata, senyum ibu itu merekah,
mukanya yg murung berubah cerah. Ia tampak senang dengan bayangan yang
dilihatnya. Lalu Virginia Satir melanjutkan; "Itu artinya tidak ada
seorangpun di rumah ibu.Tak ada suami, tak ada anak-anak, tak terdengar
gurau canda dan tawa ceria mereka. Rumah ibu sepi dan kosong tanpa
orang-orang yang ibu kasihi". Seketika muka ibu itu berubah keruh, senyumnya
langsung menghilang, napasnya mengandung isak. Perasaannya terguncang.
Pikirannya langsung cemas membayangkan apa yang tengah terjadi pada suami
dan anak-anaknya.

"Sekarang lihat kembali karpet itu, ibu melihat jejak sepatu & kotoran
disana, artinya suami dan anak-anak ibu ada di rumah, orang-orang yang ibu
cintai ada bersama ibu dan kehadiran mereka menghangatkan hati ibu". Ibu itu
mulai tersenyum kembali, ia merasa nyaman dengan visualisasi tsb. "Sekarang
bukalah mata ibu" Ibu itu membuka matanya. "Bagaimana, apakah karpet kotor
masih menjadi masalah buat ibu?" Ibu itu tersenyum dan menggelengkan
kepalanya. "Aku tahu maksud anda" ujar sang ibu, "Jika kita melihat dengan
sudut yang tepat, maka hal yang tampak negatif dapat dilihat secara
positif".

Sejak saat itu, sang ibu tak pernah lagi mengeluh soal karpetnya yang kotor,
karena setiap melihat jejak sepatu disana, ia tahu, keluarga yg dikasihinya
ada di rumah.

Kisah di atas adalah kisah nyata. Virginia Satir adalah seorang psikolog
terkenal yang mengilhami Richard Binder & John Adler untuk menciptakan NLP
(Neurolinguistic Programming) . Teknik yang dipakainya di atas disebut
Reframing, yaitu bagaimana kita 'membingkai ulang' sudut pandang kita,
sehingga sesuatu yg tadinya negatif dapat menjadi positif, salah satu
caranya dengan mengubah sudut pandangnya.

Terlampir beberapa contoh pengubahan sudut pandang. Saya BERSYUKUR :
1.Untuk istri yang mengatakan malam ini kita hanya makan mie instan, karena
itu artinya ia bersamaku bukan dengan orang lain.
2.Untuk suami yang hanya duduk malas di sofa menonton TV, karena itu artinya
ia berada di rumah dan bukan di bar, kafe, atau di tempat mesum.
3.Untuk anak-anak yang ribut mengeluh tentang banyak hal, karena itu artinya
mereka di rumah dan tidak jadi anak jalanan.
4.Untuk Tagihan Pajak yang cukup besar, karena itu artinya saya bekerja dan
digaji tinggi.
5.Untuk sampah dan kotoran bekas pesta yang harus saya bersihkan, karena itu
artinya keluarga kami dikelilingi banyak teman.
6.Untuk pakaian yang mulai kesempitan, karena itu artinya saya cukup makan.
7.Untuk rasa lelah, capai dan penat di penghujung hari, karena itu artinya
saya masih mampu bekerja keras.
8.Untuk semua kritik yang saya dengar tentang pemerintah, karena itu artinya
masih ada kebebasan berpendapat.
9.Untuk bunyi alarm keras jam 5 pagi yg membangunkan saya, karena itu
artinya saya masih bisa terbangun, masih hidup.
10.Untuk setiap permasalahan hidup yang saya hadapi, karena itu artinya
Tuhan sedang membentuk dan menempa saya untuk menjadi lebih baik lagi.

Source : Unknow

Sunday, July 8, 2007

Time will Healing...


CINTA DAN WAKTU

Tersebutlah, di suatu pulau kecil, tinggallah berbagai macam benda-benda
abstrak. Ada Cinta, Kesedihan, Kekayaan, Kegembiraan dan sebagainya. Mereka
hidup berdampingan dengan baik. Namun suatu ketika, datang badai menghempas
dan air laut tiba-tiba naik dan akan menenggelamkan pulau itu. Semua
penghuni pulau cepat-cepat berusaha menyelamatkan diri. Cinta sangat
kebingungan sebab ia tidak dapat berenang dan tak mempunyai perahu. Ia
berdiri di tepi pantai mencoba mencari pertolongan. Sementara itu air makin
naik membasahi kaki Cinta.

Tak lama Cinta melihat Kekayaan sedang mengayuh perahu. "Kekayaan! Kekayaan!
Tolong aku!" teriak Cinta. "Aduh! Maaf, Cinta!" kata Kekayaan, "Perahuku
telah penuh dengan harta bendaku. Aku tak dapat membawamu serta, nanti
perahu ini tenggelam. Lagipula tak ada tempat lagi bagimu di perahuku ini."
Lalu Kekayaan cepat-cepat mengayuh perahunya pergi.

Cinta sedih sekali, namun kemudian dilihatnya Kegembiraan lewat dengan
perahunya. "Kegembiraan! Tolong aku!", teriak Cinta. Namun Kegembiraan
terlalu gembira karena ia menemukan perahu sehingga ia tak mendengar
teriakan Cinta. Air makin tinggi membasahi Cinta sampai ke pinggang. Ia kian
panik.

Tak lama lewatlah Kecantikan. "Kecantikan! Bawalah aku bersamamu!", teriak
Cinta. "Wah, Cinta, kamu basah dan kotor. Aku tak bisa membawamu ikut. Nanti
kamu mengotori perahuku yang indah ini," sahut Kecantikan. Cinta sedih
sekali mendengarnya.

Ia mulai menangis terisak-isak. Saat itu lewatlah Kesedihan. "Oh, Kesedihan,
bawalah aku bersamamu," kata Cinta. "Maaf, Cinta. Aku sedang sedih dan aku
ingin sendirian saja." kata Kesedihan sambil terus mengayuh perahunya.

Cinta putus asa. Ia merasakan air makin naik dan akan menenggelamkannya.
Pada saat kritis itulah tiba-tiba terdengar suara, "Cinta! Mari cepat naik
ke perahuku!" Cinta menoleh ke arah suara itu dan melihat seorang tua dengan
perahunya. Cepat-cepat Cinta naik ke perahu itu, tepat sebelum air
menenggelamkannya.

Di pulau terdekat, orang tua itu menurunkan Cinta dan segera pergi lagi.
Pada saat itu barulah Cinta sadar bahwa ia sama sekali tidak mengetahui
siapa orang tua yang menyelamatkannya itu. Cinta segera menanyakannya kepada
seorang penduduk tua di pulau itu, siapa sebenarnya lelaki tua tadi. "Ohh,
orang tua tadi? Dia adalah Waktu." kata orang itu. "Tapi, mengapa ia
menyelamatkanku? Aku tak mengenalnya. Bahkan teman-teman yang mengenalku pun
enggan menolongku" tanya Cinta heran. "Sebab," kata orang itu, "hanya
Waktu-lah yang tahu berapa nilai sesungguhnya dari Cinta itu .

Source : Unknown...

Thursday, July 5, 2007

Susu mahal?? Khan ada ASI ;)

Saatnya 'Kembali' ke Air Susu Ibu (ASI)

Menyikapi kenaikan harga susu formula yang kian meningkat, kami dari
Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) ingin mengajak kembali masyarakat
untuk 'kembali' menyusui bayi dengan Air Susu Ibu (ASI), karena ASI adalah
standar pemberian nutrisi yang terbaik bagi bayi.

Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 1997 dan 2002,
lebih dari 95% ibu pernah menyusui bayinya, namun menyusui dalam 1 jam
pertama cenderung menurun 8% pada tahun 1997 menjadi 3,7% pada tahun 2002.
Cakupan ASI eksklusif 6 bulan juga menurun dari 42,4% pada tahun 1997
menjadi 39,5% pada tahun 2002. Sedangkan penggunaan susu formula justru
meningkat lebih dari 3 kali lipat selama 5 tahun dari 10,8% tahun 1997
menjadi 32,5 % pada tahun 2002.

Hal ini sangat meresahkan dan mengkhawatirkan kami, karena penelitian
menunjukkan bahwa ASI memberikan kekebalan yang maksimal dan paling baik
tidak hanya pada tahun-tahun awal kehidupan seorang anak, tetapi bahkan
sepanjang masa kanak-kanak dan masa dewasa. Pemberian ASI menurunkan resiko
berbagai penyakit, antara lain: leukimia danlimfoma pada anak, diabetes,
gangguan pencernaan dan diare, infeksi telinga, infeksi pernafasan,
pneumonia, asma dan eksim, meningitis, rematik, osteoporosis, kanker
payudara dan kanker indung telur, kolesterol yang lebih rendah, dan obesitas
pada masa kanak-kanak maupun remaja.

Berbeda dari susu formula yang berasal dari susu sapi, ASI merupakan suatu
spesifik spesies yang khusus hanya dibuat untuk bayi manusia, bahkan hanya
untuk bayi sang Ibu, bahkan lebih jauh lagi, ASI yang keluar setiap tetesnya
memiliki kandungan berbeda yang khas yang persis sempurna sesuai dengan
kebutuhan bayi seorang ibu pada saat itu. Komposisi yang terkandung dalam
susu formula tidak pernah berubah, semuanya disamaratakan bagi setiap bayi
dan pada tingkatan umur yang sama, walaupun kebutuhan bayi yang satu dengan
yang lain amatlah berbeda. Kandungan lemak (AA, DHA), karbohidrat, protein,
vitamin, mineral, enzym, hormone dan yang paling penting zat antibodi yang
terkandung dalam ASI tidak akan didapatkan dalam susu formula manapun.

Besar harapan kami, pihak media, dan masyarakat pada umumnya dapat membantu
mensosialisasikan pentingnya ASI eksklusif kepada masyarakat dengan
memberikan informasi bahwa selama ini kita sering 'melupakan' bahwa ada yang
jauh lebih baik, aman dan higienis dibandingkan susu formula dan tentunya
tidak mengalami kenaikan harga seperti susu formula.

Salam ASI!

Cheers,
Amanda Andono Sudarwanto
Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI)
021 - 936 manda
amanda@aimi-asi.org
www.aimi-asi.org


Untuk informasi hubungi:
Rahmah Housniati (Nia)
(021) 7071 9988
0815 900 3357
nia@aimi-asi.org
kontak@aimi-asi.org
www.aimi-asi.org