Date: Wed, 03 Jan 2007 10:31:18 +0700
From: Deasy Soelistyo
Sent: Tuesday, January 02, 2007 6:55 PM
Subject: True: Fw: Informasi
Penerbangan Di Indonesia
I've found the below email in my inbox
dated May 15th, 2006. His prediction
(as logical) about Adam Air is true; and
the plane has crashed (Adam Air -
PK-KKW Boeing 737-4Q8) on January 1st,
2007.
Interesting read…
Dea S.
----- Original
Message -----
From: Jane
Sent: Monday, May 15, 2006 8:00 PM
Subject:
Fw: Informasi Penerbangan Di Indonesia
Seorang ekspatriat yang
tinggal di Jakarta menulis artikel ini. FYI.
Mr.
X-File.
------------------------------------------------------------------------
From: Deasy Soelistyo
Sent: Tuesday, January 02, 2007 6:55 PM
Subject: True: Fw: Informasi
Penerbangan Di Indonesia
I've found the below email in my inbox
dated May 15th, 2006. His prediction
(as logical) about Adam Air is true; and
the plane has crashed (Adam Air -
PK-KKW Boeing 737-4Q8) on January 1st,
2007.
Interesting read…
Dea S.
----- Original
Message -----
From: Jane
Sent: Monday, May 15, 2006 8:00 PM
Subject:
Fw: Informasi Penerbangan Di Indonesia
Seorang ekspatriat yang
tinggal di Jakarta menulis artikel ini. FYI.
Mr.
X-File.
------------------------------------------------------------------------
Fear Factor : Flying in Indonesia _ D A N G E R
!
Pada waktu saya kembali dari liburan di Bali, saya menggunakan
Adam Air rute
Denpasar - Jakarta. Saya mendengar maskapai yang relatif baru
ini dari
beberapa teman, yang menyebutkan bahwa maskapai ini
mempunyai
pesawat-pesawat yang relatif baru dan diijinkan terbang ke
Singapura.
Kedengarannya maskapai ini sangatlah bagus, khususnya jika
menyangkut
masalah tiket sekali jalan yang hanya Rp. 295.00,- yang sedikit
lebih mahal
dari penerbangan "metro-mini" Lion Air. Penawaran ini sangat
bagus,
berdasarkan pengalaman saya tinggal beberapa tahun di Indonesia.
Tapi
kemudian saya mulai berfikir bahwa ini terlalu bagus dan pasti ada
yang
salah dengan semua ini.
Bagaimanapun, saya memutuskan untuk
mencoba keberuntungan saya dan terbang
bersama Adam Air, yang ternyata banyak
orang juga berfikir sama karena
pesawatnya sudah penuh di booking?
Dibandingkan dengan Garuda yang nyaris
tanpa penumpang.
Waktu
naik pesawat Adam Air, saya segera melihat bahwa Boeing 737-400
tersebut,
engine cover-nya penuh dengan goresan (scratch), sayapnya sangat
kotor dan
banyak cat-nya yang cacat, pintunya juga terlihat sangat tua dan
sangat jauh
dari ekpektasi saya akan pesawat baru. Bagaimanapun, saya tetap
memutuskan
untuk menguji level keberanian saya untuk tetap terbang dan masuk
ke pesawat.
Sebagai catatan, saya mencatat kode registrasi pesawat PK-KKI
(lihat Table
Adam Air di bawah).
Sesampainya di Jakarta, saya mencari kode
tersebut di database penerbangan
dan "Pesawat Baru" tersebut pertama kali
terbang pada 10 Desember 1988, yang
artinya umurnya sudah 17 tahun, dan kalau
dibandingkan dengan umur manusia,
berarti usianya menjelang 50 tahun. Dalam
catatannya juga disebutkan bahwa
pesawat ini mempunyai jam terbang yang
tinggi, dimana sebelumnya digunakan
oleh Sahara India Airlines, Sierra
National Airline dan Air Belgium (pemilik
pertama). Sungguh merupakan catatan
yang menarik untuk sebuah pesawat.
Sekarang pertanyaannya adalah apakah saya
yang kurang beruntung sehingga
mendapatkan satu-satunya pesawat tua di Adam
Air, atau apakah semua
pesawatnya memang tidak sebaru seperti yang saya
harapkan?
Mengikuti rasa keingintahuan saya, coba lihat Tabal
Pesawat Adam Air berikut
yang menyajikan informasi umur dari masing-masing
pesawat.
No
Registrasi
Penerbangan
Pertama
Umur
1 PK-KKF
737-200
12-02-1980
26
2 PK-KKN
737-200
21-03-1980
25
3 PK-KKQ
737-200
16-01-1981
25
4 PK-KKJ
737-200
03-02-1982
24
5 PK-KKL
737-200
12-04-1984
21
6 PK-KKE
737-300
31-08-1987
18
7 PK-KKP
737-200
31-05-1988
17
8 PK-KKH
737-400
11-07-1988
17
9 PK-KKU
737-300
04-08-1988
17
10 PK-KKI
737-400
10-12-1988
17
12 PK-KKD
737-400
22-12-1988
17
13 PK-KKR
737-300
09-01-1989
17
14 PK-KKW
737-4Q8
11-01-1989
17
15 PK-KKS
737-400
28-01-1989
17
16 PK-KKT
737-400
05-09-1989
16
17 PK-KKG
737-400
07-01-1991
15
18 PK-KKC
737-400
09-01-1992
14
19 PK-KKA
737-500
10-06-1997
08 (hanya satu pesawat yang agak aman??
Bagaimana dengan yang lain??)
!
Pada waktu saya kembali dari liburan di Bali, saya menggunakan
Adam Air rute
Denpasar - Jakarta. Saya mendengar maskapai yang relatif baru
ini dari
beberapa teman, yang menyebutkan bahwa maskapai ini
mempunyai
pesawat-pesawat yang relatif baru dan diijinkan terbang ke
Singapura.
Kedengarannya maskapai ini sangatlah bagus, khususnya jika
menyangkut
masalah tiket sekali jalan yang hanya Rp. 295.00,- yang sedikit
lebih mahal
dari penerbangan "metro-mini" Lion Air. Penawaran ini sangat
bagus,
berdasarkan pengalaman saya tinggal beberapa tahun di Indonesia.
Tapi
kemudian saya mulai berfikir bahwa ini terlalu bagus dan pasti ada
yang
salah dengan semua ini.
Bagaimanapun, saya memutuskan untuk
mencoba keberuntungan saya dan terbang
bersama Adam Air, yang ternyata banyak
orang juga berfikir sama karena
pesawatnya sudah penuh di booking?
Dibandingkan dengan Garuda yang nyaris
tanpa penumpang.
Waktu
naik pesawat Adam Air, saya segera melihat bahwa Boeing 737-400
tersebut,
engine cover-nya penuh dengan goresan (scratch), sayapnya sangat
kotor dan
banyak cat-nya yang cacat, pintunya juga terlihat sangat tua dan
sangat jauh
dari ekpektasi saya akan pesawat baru. Bagaimanapun, saya tetap
memutuskan
untuk menguji level keberanian saya untuk tetap terbang dan masuk
ke pesawat.
Sebagai catatan, saya mencatat kode registrasi pesawat PK-KKI
(lihat Table
Adam Air di bawah).
Sesampainya di Jakarta, saya mencari kode
tersebut di database penerbangan
dan "Pesawat Baru" tersebut pertama kali
terbang pada 10 Desember 1988, yang
artinya umurnya sudah 17 tahun, dan kalau
dibandingkan dengan umur manusia,
berarti usianya menjelang 50 tahun. Dalam
catatannya juga disebutkan bahwa
pesawat ini mempunyai jam terbang yang
tinggi, dimana sebelumnya digunakan
oleh Sahara India Airlines, Sierra
National Airline dan Air Belgium (pemilik
pertama). Sungguh merupakan catatan
yang menarik untuk sebuah pesawat.
Sekarang pertanyaannya adalah apakah saya
yang kurang beruntung sehingga
mendapatkan satu-satunya pesawat tua di Adam
Air, atau apakah semua
pesawatnya memang tidak sebaru seperti yang saya
harapkan?
Mengikuti rasa keingintahuan saya, coba lihat Tabal
Pesawat Adam Air berikut
yang menyajikan informasi umur dari masing-masing
pesawat.
No
Registrasi
Penerbangan
Pertama
Umur
1 PK-KKF
737-200
12-02-1980
26
2 PK-KKN
737-200
21-03-1980
25
3 PK-KKQ
737-200
16-01-1981
25
4 PK-KKJ
737-200
03-02-1982
24
5 PK-KKL
737-200
12-04-1984
21
6 PK-KKE
737-300
31-08-1987
18
7 PK-KKP
737-200
31-05-1988
17
8 PK-KKH
737-400
11-07-1988
17
9 PK-KKU
737-300
04-08-1988
17
10 PK-KKI
737-400
10-12-1988
17
12 PK-KKD
737-400
22-12-1988
17
13 PK-KKR
737-300
09-01-1989
17
14 PK-KKW
737-4Q8
11-01-1989
17
15 PK-KKS
737-400
28-01-1989
17
16 PK-KKT
737-400
05-09-1989
16
17 PK-KKG
737-400
07-01-1991
15
18 PK-KKC
737-400
09-01-1992
14
19 PK-KKA
737-500
10-06-1997
08 (hanya satu pesawat yang agak aman??
Bagaimana dengan yang lain??)
Melihat tabal tersebut, saya benar-benar beruntung,
dimana pesawat berumur
17 tahun yang saya tumpangi termasuk yang baru
dibandingkan dengan pesawat
Adam Air lain dengan kode regirtrasi PK-KKN (KKN
adalah singkatan paling
popular di Indonesia untuk Korupsi-Kolusi-Nepotisme),
yang umurnya 25 tahun.
Dibandingkan dengan usia manusia, pesawat ini sama
dengan manusia berumur
hamper 80 tahun dan mungkin sudah memesan tempat di
kuburan .
Berdasarkan tabel di atas, kita bisa menghitung umur
rata-rata pesawat Adam
Air, yaitu 18 tahun. Sebenarnya, hanya ada satu
pesawat yang umurnya kurang
dari 10 tahun, dan jika saya tidak salah, ini
pasti pesawat yang diijinkan
mendarat di Singapura.
Jelas,
banyak penumpang memilih Adam Air karena berfikir tentang pesawat
yang baru,
padahal armada sebenarnya dipenuhi oleh pesawat polesan seperti
baru
(refurbished) dengan hanya satu pesawat yang relatif baru, yang
digunakan tim
marketing Adam Air untuk menciptakan image, atau lebih tepat
khayalan,
tentang terbang dengan pesawat baru. Mungkin definisi Adam Air
tentang
pesawat "baru" adalah definisi untuk penerbangan lokal Indonesia,
dan mungkin
persepsi saya lah yang salah.
Untuk memverifikasi hal tersebut,
saya membandingkan umur rata-rata pesawat
dari beberapa penerbangan di
Indonesia, dan inilah Statistik Umur Pesawat
Penumpang di
Indonesia:
Garuda
Indonesia
Umur 10.0 tahun
Lion
Air
Umur 17.3 tahun
Adam
Air
Umur 18.1 tahun
Air
Umur 17.3 tahun
Adam
Air
Umur 18.1 tahun
Awair
Umur 18.8 tahun
Merpati
Umur 21.6
tahun
Batavia
Umur 23.4 tahun
Sriwijaya
Air
Umur 23.5 tahun
Mandala
Airlines
Umur 23.9 tahun
Bouraq Indonesia
Airlines
Umur 25.1 tahun
Mengejutkan! Dengan armada berumur 18 tahun, Adam
Air menempati urutan
ketiga dari armada dengan pesawat terbaru di Indonesia.
Garuda Indonesia
memimpin dengan armada berumur 10 tahun.
Hal
lain yang sangat mengejutkan adalah Lion Air menempati urutan kedua
dengan
armada sedikit lebih muda, yaitu 17 tahun?? Itu hampir setengah kali
lebih
tua dari armada Garuda Indonesia.
Urutan terakhir ditempati oleh
Bouraq Indonesian Airlines, dengan umur
pesawat 25 tahun, yang memberikan
saya ide tentang Fear Factor stunt-man
"Terbang bersama Bouraq" untuk trial
& error penyakit ketakutan terbang
(flying phobia).
Mandala
Airlines menempati urutan kedua dari terakhir. Melihat hal ini, saya
teringat
dengan kecelakaan pesawat Mandala Boeing 737-200 pada 5 September
2005 yang
menelan korban hampir 150 orang. Pada saat kejadian, pesawat
PK-RIM tersebut
berumur 24 tahun.
Sebagai pembanding, pesawat Lion Air
McDonell-Douglas MD-82 yang mengalami
kecelakaan di Airport Solo pada 30
November 2004 dan menelan korban 25 orang
berumur 20 tahun. Pada
laporan terakhirnya, jam terbang pesawat tersebut 56
674 jam dan telah
melakukan pendaratan 43,940 kali!
Saya pikir bukanlah suatu
kebetulan kalo pesawat-pesawat yang mengalami
kecelakaan berumur paling tidak
20 tahun. Sebagai pembanding, saya mengecek
umur rata-rata pesawat dari
maskapai-maskapai pemilik sebelumnya pesawat
Adam Air PK-KKI yang saya
tumpangi.
Blue Panorama
Airlines
Umur 11.6 tahun
Sahara India
Airlines
Umur 10.5 tahun
Sangat menarik ternyata, 11.6 tahun dan 10.5 tahun,
yang membuktikan bahwa
kedua maskapai di atas merasa bahwa pesawat tersebut
terlalu tua untuk
beroperasi, sementara manajemen Adam Air berpikir bahwa
mengoperasikan
pesawat berumur 17 tahun adalah benar-benar tidak
bermasalah??? SNOBBISH !
But FOOLISH ? (Congkak! Tapi
Tolol?)
Mencari di beberapa Koran, saya menemukan beberapa artikel
yang bisa menjadi
kesimpulan dari tulisan ini.
Yang pertama datang dari
The Jakarta Post (11 Februari 2006): Sebuah pesawat
Adam Air Boeing 737-300
yang melayani rute Jakarta-Makasar, terpaksa
mendarat secara darurat pada
hari Sabtu, di bandara kecil Tambolaka,
Sumba-NTT; disampaikan oleh juru
bicara Adam Air.
Pesawat tersebut berangkat dari Bandara
Soekarno-Hatta Jakarta pada jam 6:20
a.m. dengan 145 penumpang. Pesawat
dijadwalkan mendarat di Bandara
Hasanuddin Makassar pada jam 9:25 a.m. waktu
setempat. Begitu menurut
Suwandi, Supervisor Adam Air di
Makassar.
"Tapi, masalah navigasi membuat pilot Tri Tuniogo
kehilangan kontak dengan
bandara tujuan", ucap Suwandi. Pesawat kemudian
ditemukan telah mendarat di
Tambolaka pada jam 9:45 a.m. waktu
setempat.
"Tidak ada yang terluka dalam insiden ini", ucap Didik, public
relation Adam
Air Jakarta, yang menambahkan juga bahwa pendaratan darurat
dilakukan karena
kondisi cuaca yang buruk. "Berdasarkan kondisi cuaca,
terjadi badai atau
hujan lebat yang memaksa pilot untuk mendarat - kami belum
mendapat
informasi lebih lanjut," ucap Didik. Jadi, ini masalah cuaca buruk
dan
pesawat harus mendarat. Tidak ada yang aneh kan? Sampai Anda baca
terbitan
selanjutnya pada hari Valentine.
Kementrian
Perhubungan mengangap Adam Air telah melakukan pelanggaran serius
dalam
pengoprasian pesawat, tapi masih memerlukan bukti mengenai insiden
serius
pada sistem navigasi pesawat. "Ini adalah pelanggaran serius dan yang
pertama
kali terjadi pada penerbangan di Indonesia," ucap Dirjen Perhubungan
Udara,
Iksan Tatang, menjawab pertanyaan wartawan pada hari Senin.
Pesawat
Adam Air Boeing 737-300 dengan nomer penerbangan DHI728, melakukan
pendaratan
darurat di Tambolaka, Sumba Barat-NTT, setelah berputar-putar
selama 3 jam
karena kegagalan navigasi dalam perjalanannya dari Jakarta
melewati NTT,
dimana dirjen mengatakan bahwa pesawat tersebut seharusnya
tidak boleh
terbang karena masih ada pemeriksaan yang tertunda oleh Komite
Nasional
Keselamatan Transportasi (KNKT) dan Direktorat Sertifikasi
Kelayakan
Terbang.
Itu sangat menarik! Awalnya insiden ini terjadi karena
cuaca buruk, dan
sekarang karena kegagalan sistem navigasi. Huh?
Saya pikir cerita sebenarnya adalah pelanggaran serius yang
dilakukan oleh
Adam Air. Untuk Anda ketahui, dua orang teman saya terbang
dari Manado
dengan Lion Air dan pesawatnya mengalami permasalahan serius
sampai-sampai
pramugari memerintahkan semua penumpang memakai jaket
penyelamat. Untungnya
penerbangan berakhir tanpa insiden, dan tidak ada satu
pun Koran yang
menulis berita tentang kejadian ini. Mungkin karena KKN yang
saya sebutkan
sebelumnya.
Mungkin Anda bertanya-tanya seberapa
tua Boeng 737-300 yang mengalami
kegagalan sistem navigasi tersebut. Melihat
umur armada Boeng 737-300 Adam
Air, pesawat tersebut pastilah berumur paling
tidak 17 tahun. Mungkin
pesawat terlalu muda 3 tahun untuk masuk dalam daftar
kecelakaan pesawat di
Indonesia.
Lihat gambaran keseluruhannya,
saya memprediksi akan ada paling tidak satu
kecelakaan pesawat lagi di
Indonesia sebelum tahun 2006 berakhir.
Have a nice flight everyone
!
Terjemahan bebas menurut dokumen aslinya, oleh:
MarCom
Silahkan memverivikasi kebenarannya.
Umur 18.8 tahun
Merpati
Umur 21.6
tahun
Batavia
Umur 23.4 tahun
Sriwijaya
Air
Umur 23.5 tahun
Mandala
Airlines
Umur 23.9 tahun
Bouraq Indonesia
Airlines
Umur 25.1 tahun
Mengejutkan! Dengan armada berumur 18 tahun, Adam
Air menempati urutan
ketiga dari armada dengan pesawat terbaru di Indonesia.
Garuda Indonesia
memimpin dengan armada berumur 10 tahun.
Hal
lain yang sangat mengejutkan adalah Lion Air menempati urutan kedua
dengan
armada sedikit lebih muda, yaitu 17 tahun?? Itu hampir setengah kali
lebih
tua dari armada Garuda Indonesia.
Urutan terakhir ditempati oleh
Bouraq Indonesian Airlines, dengan umur
pesawat 25 tahun, yang memberikan
saya ide tentang Fear Factor stunt-man
"Terbang bersama Bouraq" untuk trial
& error penyakit ketakutan terbang
(flying phobia).
Mandala
Airlines menempati urutan kedua dari terakhir. Melihat hal ini, saya
teringat
dengan kecelakaan pesawat Mandala Boeing 737-200 pada 5 September
2005 yang
menelan korban hampir 150 orang. Pada saat kejadian, pesawat
PK-RIM tersebut
berumur 24 tahun.
Sebagai pembanding, pesawat Lion Air
McDonell-Douglas MD-82 yang mengalami
kecelakaan di Airport Solo pada 30
November 2004 dan menelan korban 25 orang
berumur 20 tahun. Pada
laporan terakhirnya, jam terbang pesawat tersebut 56
674 jam dan telah
melakukan pendaratan 43,940 kali!
Saya pikir bukanlah suatu
kebetulan kalo pesawat-pesawat yang mengalami
kecelakaan berumur paling tidak
20 tahun. Sebagai pembanding, saya mengecek
umur rata-rata pesawat dari
maskapai-maskapai pemilik sebelumnya pesawat
Adam Air PK-KKI yang saya
tumpangi.
Blue Panorama
Airlines
Umur 11.6 tahun
Sahara India
Airlines
Umur 10.5 tahun
Sangat menarik ternyata, 11.6 tahun dan 10.5 tahun,
yang membuktikan bahwa
kedua maskapai di atas merasa bahwa pesawat tersebut
terlalu tua untuk
beroperasi, sementara manajemen Adam Air berpikir bahwa
mengoperasikan
pesawat berumur 17 tahun adalah benar-benar tidak
bermasalah??? SNOBBISH !
But FOOLISH ? (Congkak! Tapi
Tolol?)
Mencari di beberapa Koran, saya menemukan beberapa artikel
yang bisa menjadi
kesimpulan dari tulisan ini.
Yang pertama datang dari
The Jakarta Post (11 Februari 2006): Sebuah pesawat
Adam Air Boeing 737-300
yang melayani rute Jakarta-Makasar, terpaksa
mendarat secara darurat pada
hari Sabtu, di bandara kecil Tambolaka,
Sumba-NTT; disampaikan oleh juru
bicara Adam Air.
Pesawat tersebut berangkat dari Bandara
Soekarno-Hatta Jakarta pada jam 6:20
a.m. dengan 145 penumpang. Pesawat
dijadwalkan mendarat di Bandara
Hasanuddin Makassar pada jam 9:25 a.m. waktu
setempat. Begitu menurut
Suwandi, Supervisor Adam Air di
Makassar.
"Tapi, masalah navigasi membuat pilot Tri Tuniogo
kehilangan kontak dengan
bandara tujuan", ucap Suwandi. Pesawat kemudian
ditemukan telah mendarat di
Tambolaka pada jam 9:45 a.m. waktu
setempat.
"Tidak ada yang terluka dalam insiden ini", ucap Didik, public
relation Adam
Air Jakarta, yang menambahkan juga bahwa pendaratan darurat
dilakukan karena
kondisi cuaca yang buruk. "Berdasarkan kondisi cuaca,
terjadi badai atau
hujan lebat yang memaksa pilot untuk mendarat - kami belum
mendapat
informasi lebih lanjut," ucap Didik. Jadi, ini masalah cuaca buruk
dan
pesawat harus mendarat. Tidak ada yang aneh kan? Sampai Anda baca
terbitan
selanjutnya pada hari Valentine.
Kementrian
Perhubungan mengangap Adam Air telah melakukan pelanggaran serius
dalam
pengoprasian pesawat, tapi masih memerlukan bukti mengenai insiden
serius
pada sistem navigasi pesawat. "Ini adalah pelanggaran serius dan yang
pertama
kali terjadi pada penerbangan di Indonesia," ucap Dirjen Perhubungan
Udara,
Iksan Tatang, menjawab pertanyaan wartawan pada hari Senin.
Pesawat
Adam Air Boeing 737-300 dengan nomer penerbangan DHI728, melakukan
pendaratan
darurat di Tambolaka, Sumba Barat-NTT, setelah berputar-putar
selama 3 jam
karena kegagalan navigasi dalam perjalanannya dari Jakarta
melewati NTT,
dimana dirjen mengatakan bahwa pesawat tersebut seharusnya
tidak boleh
terbang karena masih ada pemeriksaan yang tertunda oleh Komite
Nasional
Keselamatan Transportasi (KNKT) dan Direktorat Sertifikasi
Kelayakan
Terbang.
Itu sangat menarik! Awalnya insiden ini terjadi karena
cuaca buruk, dan
sekarang karena kegagalan sistem navigasi. Huh?
Saya pikir cerita sebenarnya adalah pelanggaran serius yang
dilakukan oleh
Adam Air. Untuk Anda ketahui, dua orang teman saya terbang
dari Manado
dengan Lion Air dan pesawatnya mengalami permasalahan serius
sampai-sampai
pramugari memerintahkan semua penumpang memakai jaket
penyelamat. Untungnya
penerbangan berakhir tanpa insiden, dan tidak ada satu
pun Koran yang
menulis berita tentang kejadian ini. Mungkin karena KKN yang
saya sebutkan
sebelumnya.
Mungkin Anda bertanya-tanya seberapa
tua Boeng 737-300 yang mengalami
kegagalan sistem navigasi tersebut. Melihat
umur armada Boeng 737-300 Adam
Air, pesawat tersebut pastilah berumur paling
tidak 17 tahun. Mungkin
pesawat terlalu muda 3 tahun untuk masuk dalam daftar
kecelakaan pesawat di
Indonesia.
Lihat gambaran keseluruhannya,
saya memprediksi akan ada paling tidak satu
kecelakaan pesawat lagi di
Indonesia sebelum tahun 2006 berakhir.
Have a nice flight everyone
!
Terjemahan bebas menurut dokumen aslinya, oleh:
MarCom
Silahkan memverivikasi kebenarannya.
No comments:
Post a Comment