"Eh, apakah kamu bahagia akan hidupmu?" Kataku untuk pertama kalinya.
"Heii.. pertanyaanmu hari ini aneh sekali! Kenapa sih lo?! Apa elo sendiri bahagia? Umm.. Aku sih asik2 aja selama ga nyusain orang".
Aku tersenyum..
"Pagi Pak, Apa Bapak bahagia hari ini?" Kataku rada segan.
"Pagi juga. Tumben kamu nanya2 hal aneh kaya gitu. Dia tertawa dengan rada menyelidik.
Yaah, biasa2 aja. Kamu ini aneh. Kira2 gimana? Bisa tebak ga?".
Aku ikut tertawa, sambil coba menebak2..
"Halo, apa kabar? Apakah hari ini kamu bahagia?" Kataku lagi yang ini lewat telepon.
"Haiii.. Apa Kabar juga? Kamu ganti nomor yaa? Kok ga bilang2, sengaja menghindar yah?! Kabarku baik. Kamu sendiri gimana? Btw, kemarin aku mimpiin kamu loh. Sekarang orangnya nelpon. Aku kangen tauk! Kamu juga yah?! Ngaku deh!! Inget ga waktu..."
Aku cuma bisa diam tanpa mau mengingat2..
"Kamu kenapa? Apa kamu bahagia dengan hidupmu?" Pertanyaan yang sama dengan orang yang berbeda.
"Hmmff.. bahagia?! Aku akan bahagia kalo pekerjaanku lebih santai sedikit tapi bisa menghasilkan uang banyak. Ha ha ha.. Kiding, kiding. Aku cuma sedikit cape. Mungkin aku butuh sedikit liburan dan relaksasi".
Emm, dia memang membutuhkan itu kataku dalam hati..
Buzz.
Apa kamu bahagia hari ini? kataku lagi dalam sebuah messenger.
He he :D, sori lama, lagi dipanggil Boss".
Pertanyaanmu aneh sekali?.
Aku bahagia.
Tergantung diliat dari mana.
Aku bahagia punya temen kamu.
Aku bahagia bentar lagi skripsi. Doain yak ;).
Aku bahagia masih bekerja, biarpun capenya ampun2an kalo pas dead line.
Tapi aku sebeeeeeeel :(.
Sebel kenapa? Kataku lagi.
Hu hu hu... ga ada yang bener2 mencintaiku.
Kata siapa? Sautku lagi.
Mereka cuma menyukai aku, mencintai aku. Tapi pada saatnya memilih, aku bukanlah merupakan pilihannya :(.
:((.
Sabar yaa Jeng. Mungkin belum tepat aja kali waktunya.
Terus usaha dan ikhtiar yaah :).
"Dia hanya belum menemukan waktu dan orang yang tepat" kataku dalam hati.
"Apa dia bahagia dalam hidupnya?" Kataku lagi dalam kesempatan lain.
"Kenapa ga? Dia memiliki segalanya. Rumah beserta isinya, suami dan anak2 yang lucu juga sehat. Apa lagi coba?"
Aku tertegun "Apa iya..?".
"Sayang, apa kamu bahagia denganku?" Kataku takut2.
"Cinta, Kamu kenapa? Iya, aku bahagia denganmu. Memangnya kenapa?" Katanya kaget
"Hmm.. ga, ga papa?" aku tersenyum sambil menatap penuh cinta
"Hmm.. Apa mereka bahagia hidup seperti itu?" Pertanyaan yang kerap muncul setiap kali melihat anak2 gelandangan, para pengemis ato melihat pedagangan asongan yang dagangannya ga laku.
Mereka tidak menjawab, karena aku memang tidak menanyakan sepatah katapun.
Aku hanya bertanya dengan mataku, dengan tatapanku..
Setiap orang mempunyai tingkat kebahagiaan tersendiri yang ga bisa diukur dengan ukuran yang sama. Kebahagiaan menjadi suatu hal yang sangat hakiki dan menjadi sebuah keperluan dan kepentingan sendiri bagi setiap makhluk dimuka bumi ini. Pertanyaan sekarang, apakah kamu cukup bahagia saat ini??
jawaban jujur apa boongan niiih hiehuehiehoheue *becandaaaaa :D*
ReplyDeleteaku hanya mensyukuri setiap detik dalam hidup, terlepas dari segala beban dan masalah yang ada.
Asal menyertakan Allah dalam hidup... kebahagiaan itu akan kita raih.. dalam kondisi apapun
ReplyDeleteAku punya banyak masalah dalam hidupku. Usia mudaku seolah-oalah habis untuk memilih dan menjalani keputusan2 yang kontroversial. Tapi aku selalu bahagia meski stress memagar. Sebab kebahagiaanku adalah: ketika aku berarti bagi orang lain. Ketika aku bisa membuat orang lain bahagia...
ReplyDeleteSeharusnya memang begitu.
ReplyDeleteTanpa bersyukur, rasanya keinginan kita dalam hidup ini tidak akan pernah terpuaskan.
Setuju!!
ReplyDeleteKarena hanya Dia-lah kebahagian yang hakiki.
Khan ada ayatnya "Hanya menginggat Dia-lah, hati menjadi tenang".
Semoga memang bisa diterapkan secara nyata, bukan sekedar ucapan :).
Setuju!!! Saling mengingatkan untuk tetap berbuat baik yah :).
ReplyDeletepertanyaan yang susah :(
ReplyDeletekalau saya, mungkin akan menjawab,
mungkin saya puas, tapi tidak bahagia
puas karena saya lebih beruntung dari kebanyakan orang yang tiap hari harus berjuang membanting tulang demi sesuap nasi
tapi saya tidak bahagia karena saya ingin sesuatu yang lebih baik dari kondisi saat ini, dan saya belum mendapatkannya
thanks for sharing, it's a *great* journal.
Sama dong, aku juga.
ReplyDeleteMakasih yah, mudah2an bermanfaat :).