Monday, September 12, 2005

Sillyman from Mars, Pitywoman from Venus

Rating:★★★★
Category:Books
Genre: Romance
Author:Allan n Barbara Pease (Curiocita, Septem
Buku terjemahan yang judul aslinya Why Men Don’t Listen and Women Can’t Read Maps : Allan n Barbara Pease (Orion Book, London 2001) sengaja diplesetkan judulnya oleh pihak penerbit “Curiocita” agar lebih “menggigit”. Isinya ga jauh beda dengan yang asli, begitu juga dengan ilustrasi yang ada di buku aslinya. Bagi orang2 yang malas baca buku psikologi humaniora karena tulisannya yang berbelit2 n ngejlimet, buku ini rasanya cocok untuk dijadikan salah satu pertimbangan n mungkin jadi koleksi pribadi. Ditampilkan dengan bahasa yang mudah dimengerti, ga ngebosenin, hasil terjemahannya juga bagus. Soalnya ga jarang buku2 terjemahan diterjemahkan dengan bahasa yang kaku n terkadang kurang pas dengan apa yang dimaksudkan dari bahasa aslinya. Selain itu contoh kasus yang diceritain dibuku ini “nyata” banget, ga asal dibuat2. Intinya, ini buku cocok banget bagi orang2 yang mau tau lebih jauh tentang cara menikmati n mengambil manfaat mengenai hubungan antar lawan jenis.

Buku ini membahas lebih jauh bahwa secara anatomis n psikologis laki2 n perempuan itu berkembang dengan cara yang berbeda, karena memang agaknya harus demikian. Itu sebabnya kenapa anak laki2 tidak bisa mengerjakan beberapa hal secara bersamaan, ini dikarenakan sulitnya pemikiran mereka untuk mengerjakan beberapa hal secara bersamaan.

Kita sering dipusingkan dengan masalah perbedaan istilah setara (equal) n sama (identical) yang sekaligus merupakan dua isu yang sangat berbeda. Didalam buku ini dijelaskan bagaimana sains membenarkan bahwa pria n wanita sangatlah berbeda secara mendasar baik fisik maupun mental. Mereka tidak sama! Mereka sama sejajar hanya dalam batas2 memperoleh kesempatan menguji potensi mereka. Tapi mereka tidaklah benar2 sama sesuai kecakapan bawaan lahir mereka (innate abilities).

Perbedaan2 tersebut sepanjang abad 20 dijelaskan secara panjang lebar oleh kondisi sosial. Bisa jadi kita ini siapa karena sikap orang2 tua n guru2 kita yang secara turun temurun merefleksikan masyarakat mereka. Bayi perempuan diberi pakaian warna pink n boneka2 unuk bermain. Bayi laki2 diberi pakaian berwarna biru n mainan tentara2an n dibelikan kostum sepakbola. Ketika tumbuh menjadi seorang gadis kecil digendong2 n dibelai2, sementara anak laki2 dijewer, dipukuli pantat-nya n tidak boleh menangis (cengeng).

Tapi sesungguhnya bukti biologis saat ini menunjukkan gambaran yang berbeda tentang kenapa kita memikirkan cara yang harus kita lakukan. Bukti yang meyakinkan bahwa sesungguhnya hormon n kabel otak kita turut menentukan n bertanggungjawab atas sikap, pilihan n prilaku kita. Artinya, apabila anak laki2 n perempuan tumbuh dewasa disebuah pulau yang gersang tanpa ada masyarakat yang membimbingnya pun, anak perempuan kemungkinan besar akan tetap bersikap manja, penuh belaian, bersahabat n bermain boneka. Sementara anak laki2 secara mental n fisik akan saling bersaing dengan yang lain n membentuik kelompok2 dengan hirarki yang jelas.

Kita memang beda karena otak kita memiliki jaringan2 kabel yang berbeda. Inilah yang menyebabkan cara pandang kita berbeda n memiliki nilai2 n prioritas yang berbeda pula. Bukan karena lebih baik atau lebih buruk – Tapi memang berbeda. Perbedaan ini bukanlah berarti lawan atau kebalikan dari kesetaraan (equity). Kesetaraan berarti bebas memilih melakukan sesuatu yang ingin kita lakukan n perbedaan mengandung arti bahwa sebagai pria atau wanita, kita mungkin saja tidak akan melakukan sesuatu yang sama n ini bukanlah suatu hal yang buruk, karena biasanya kita memilih sesuatu yang beda dari yang sudah ada.

11 comments:

  1. hiii..lagi online yak!!
    aku barusan kirim message ke YM-nya bayu..
    hehehehe..
    ayo sana cepet pulang! kan baru sembuh..! hehehehe..

    ReplyDelete
  2. Ida nakal yaa :D.
    Btw, kapan2 mam bubur yang Mas Agung bilang enak sedunia yuk.

    ReplyDelete
  3. Ayyuuukk.. Minggu depan yah :).
    Sabtu ato minggu depan, bisa? Siang dah jualan blom? Kalo malem aku bingung pulangnya

    ReplyDelete
  4. minggu depan nih maksudnya tgl berapa?
    tgl 17 - 18, atau, tgl 24 - 25?

    yg jelas kalo tgl 17 ga bisa, karena kemungkinan mau ke puncak, ada acara pembubaran panitia nikahan kemaren..
    tgl 18 bisa!

    tgl 24 juga ga bisa karna kan katanya mau pada paintball, jadi kalo mau tgl 25-nya deh..

    jadi mau kapan?
    tgl 18 atau 25 kah?? :-))
    ayo-ayo-ayo..

    ReplyDelete
  5. saya udah baca dan pernah punya buku terjemahannya, cuma oleh penerbit lain dengan judul sama dengan aslinya. komentar saya: buku ini membuktikan secara lebih ilmiah (dari buku2 lain yang pernah saya baca) tentang perbedaan laki-laki dan perempuan, yang disebabkan oleh perbedaan secara fisik (biologis), psikologis, maupun hormonal. atau dengan kata lain sebagaimana komentar pe-reviews buku ini (di amazon.com) bahwa buku ini adalah versi lain mars dan venus yang dibawa ke bumi (mars and venus bring down to the earth).

    ReplyDelete
  6. Oh yaa... Menurutmu bagusan mana? Kalo aku sih lebih suka yang ini karena dibanding buku2 dengan tema dan judul yang hampir sama, buku ini lebih mudah dicerna karena tata bahasanya yang lebih ringan. Jadi ga terlalu serius2 amat.

    ReplyDelete
  7. yah, karena sudah "dibawa" ke bumi, tentu buku ini lebih mudah dipahami dibandingkan dengan serial mars and venus. kesannya terasa lebih "membumi" karena banyak contoh2 yang kayaknya sering kita alami, atau mirip2 yang kita alami, atau mungkin banget kita alami, atau hampir saja kita alami. kayaknya hal ini didukung oleh penulisnya yang sepasang suami istri (mars and venus cuma sendirian), sehingga lebih cocok dalam kehidupan rumah tangga.

    juga nilai plus karena buku ini merupakan bahan seminar dan hasil penelitian mereka yang sebelumnya ditulis dalam bentuk makalah seminar, sampai akhirnya mereka sepakat membukukannya. setelah dibukukan pun tetap diseminarkan lagi (karena keduanya memang berprofesi sebagai pembicara seminar) untuk memperkaya materi maupun contoh2 yang ada.

    ReplyDelete
  8. Ooo gitu yaa. Kamu sepertinya ngerti banget masalah ini. Dari psikologi? Menarik juga :).

    ReplyDelete
  9. iya ngerti dong, lulusan d3 akuntansi sebuah sekolah tinggi gitu loh. (gak nyambung ya?)

    ReplyDelete