Thursday, February 19, 2009

(Friday Reflection) Hurt People-People Hurt, Change People-People Change

Udah lama banget, mungkin lebih dari setahun ga bikin renungan. Abis baca postingan mas Barens yang ini. Kok jadi mikir, merenung dan berusaha mencerna... Bukan hanya inti dari postingannya, tapi lebih ke kalimat seperti judul diatas "Hurt People-People Hurt, Change People-People Change".

Tapi apapun itu, hurt people hurt people! Istilah ini saya dapat dari kutipan Bill Cosby dalam bukunya 'Come On People' yang berisikan pandangan keprihatinan Bill akan kehidupan orang berkulit hitam di lingkungannya yang selalu bertindak dalam kekerasan. Anak-anak kulit hitam yang melakukan kekerasan selalu dihasilkan dari orang tua yang pernah mendapat perlakuan sama oleh orang tua mereka. Mereka pernah terluka dan mereka pasti melukai. Hurt People hurt people.


"Hurt People-People Hurt, Change People-People Change". Ini sebabnya kenapa banyak orang yang mudah tersakit oleh hal2 kecil sekalipun. Lalu mereka membalasnya dengan rasa sakit yang mungkin lebih sakit ke orang itu dan bahkan ke orang lain. Dan ini seperti efek domino atau mungkin lingkaran setan yang sulit berujung.

Dan sebaliknya, jika kita berubah - otomatis orangpun bakal bertindak berubah seperti kita. Entah itu perubahan baik yang kita lakukan atau berubah buruk karena kesal dan frustasi akan lingkungan sekitar. Dan hal ini efeknya menular.

Siapa sih yang ga pernah tersakiti, even untuk hal sederhana sekalipun. Siapa sih orang yang ga mau berubah. Tapi berubah butuh waktu dan niat yang ga semudah yang diucapkan. Ya... ya.. ya..... Aku pernah tersakiti, sering malah. Dan ini mungkin yang membuat aku gampang melow, sakit hati karena sakit itu hanya bisa dipendam tanpa bisa diungkapkan kesiapa, kenapa dan karena apa. Lalu lama2 jadi didramatisir tanpa sadar.

Alarm kesaradanku sudah amat lama berbunyi... Tapi kenapa sulit sekali untuk bangun lalu berdiri. Untuk mulai tersadar dari tidur, bergerak lalu melakukan sesuatu untuk healing the pain.

Akankah aku memulainya??? Setelah satu persatu bagian dari hati ini tersakiti dan perlahan2 luruh karenanya...

Monday, February 9, 2009

Maaf Kalo Aku Kurang Sreg Sama Dokter Cewe :(

Ini bukan masalah gender tapi bener, aku tuh rada ga sreg sama dokter cewe, kecuali dokter gigi. Bukan... bukan karena aku temenan sama Alya loh ya tapi biasanya dokter gigi cewe kerasa beda aja sama dokter umum cewe. Umumnya dokter gigi cewe lebih telaten ngerjain pekerjaannya. Dan memang mereka khan ga perlu lama2 dengerin keluhan pasiennya, langsung dikerjain. Gimana pasien mau banyak ngomong, lah wong kebanyakan giginya pada sakit jadi males ngomong, lagipula khan mulutnya langsung dibuat tidak bisa berbicara (hehehe) dan dokternya jadi ga BT dan ga perlu bersikap ga friendly kaya dokter umum cewe lainnya hehehe :p.

Maaf beribu maaf kalo ada dokter umum yang baca postinganku ini. Aku cuma mo sekedar curhat. Kok aku ngerasa kebanyakan dokter2 cewe kurang care, galak, ga kooperatif sama pasiennya, ga mau dengerin keluhan pasiennya dan kalo misalnya pasiennya ngasih masukan mengenai apa yang dia tau dan dia denger tentang penyakit yang dia derita (intinya pengen diskusi gitu), bahasa tubuh mereka tambah kurang bersahabat, menganggap kita sok tau. Menyedihkan :(. Bukannya itu gunanya dokter untuk membuat pasiennya lebih tanggap akan kesehatan dengan informasi yang bisa dia luruskan dari pengetahuan minim pasiennya? Bukankah dokter harusnya menjadi penenang, sahabat, sandaran bagi orang yang merasa sakit? Dari beberapa dokter cewe yang aku temuin hampir semuanya bersikap seperti itu. Kenapa ya? Padahal aku bukanlah tipe pasien yang cerewet. Aku adalah pasien yang hanya butuh rasa aman dari dokternya.

Lain halnya dengan dokter cowo. Hampir semua yang pernah aku temuin sikapnya gentle, caring, kooperatif, ga pelit ilmu, ga marah kalo dikasih masukan dan yang paling penting bersahabat, bikin aku merasa nyaman juga manjur obatnya. Makanya pas ditanya kenapa aku ga milih dokter kandungan cewe buat jadi dokter aku. Tentu aja aku dengan cepat menjawab kalo aku ga mau ditangani oleh dokter cewe. Ngebayanginnya aja aku udah ngeri. Kenapa ngeri? Karena pasti kalo kita ngeluh dikit kita dibilang (dengan bahasa halus tentunya) cengeng (karena kita sama2 cewe, masa baru sakit gitu aja kok ngeluh lalu terjadilah banding membanding cewe lain aja ga gitu2 amat... Pokoknya kaya cewe kalo lagi senewen sama cewe saingannya deh), menjawab seperlunya kalo ga ditanya (jangan harap bakal dapet masukan yang berarti), ga ngeh dengan riwayat penyakit kita terdahulu kalo ga di ingatkan kembali de el el.

Aahh... lagi2 aku kecewa dengan dokter cewe hari ini. Padahal tadi siang aku berusaha positif thinking dengan berandai2 jika statistikku salah dan yang dulu2 hanya kebetulan saja. Tapi dua dokter cewe yang aku temui siang tadi membuatku semakin skeptis. Ada yang bisa merubah perasaanku ini?

Hmmff... Aku yang lagi merasa ga nyaman :(.